22 JANUARY 2021
TINJAUAN FUNDAMENTAL
EUR/USD 22 Januari 2020: Bertahan Diatas 1.21 Karena Melemahnya USD
EUR/USD bertahan pada keuntungannya diatas 1.21 setelah mengalami kenaikan dari pasar yang “bullish” menjelang keputusan tingkat bunga dari pertemuan kebijakan moneter ECB.
Bank sentral Uni Eropa ini diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat bunga dan pembelian obligasi yang tidak berubah namun berusaha memberikan komentar yang dapat menurunkan euro karena ekonomi Inggris menghadapi resiko resesi.
Setelah mendorong kebijakan akomodasi sampai awal 2022 pada bulan Desember, ECB diperkirakan tidak membuat perubahan atas kebijakan tingkat bunga dan program pembelian tidak berubah.
Meskipun demikian kemungkinan bank sentral ini melemahkan matauangnya tidak bisa diabaikan.
Menguatnya euro mendapatkan perhatian dari para pembuat kebijakan pada bulan Desember. Keprihatinan mengenai resiko disuarakan sehubungan dengan perkembangan dari nilai tukar yang bisa mengakibatkan konsekwensi yang negatif terhadap outlook inflasi.
Ekonomi zona Euro sedang menghadapi resiko resesi karena memburuknya situasi virus corona dan ketegangan politik di Itali dan negara – negara Eropa lainnya.
GBP/USD 22 Januari 2020: Naik Karena Sentimen Yang Positif
GBP/USD memperpanjang keuntungannya diatas 1.37 ke level tertinggi sejak 2018 dengan pasar bersemangat karena prospek lebih banyak stimulus yang akan digelontorkan oleh Biden. Pasar juga mengabaikan korban kematian virus corona di Inggris yang mencekam.
GBP/USD semula lompat ke puncak baru selama 32 bulan pada hari Rabu meskipun berjuang untuk bisa bertahan diatas 1.3700.
Pergerakan naik ini didukung oleh melemahnya dolar AS dan selanjutnya mendapatkan dorongan tambahan dari rilis angka CPI inflasi konsumen Inggris yang lebih baik daripada yang diperkirakan.
Sterling juga mendapatkan keuntungan dari kampanye vaksin yang cepat dan menurunnya kasus pandemic secara bertahap di Inggris.
Namun demikian meskipun didukung banyak faktor, pasangan matauang ini gagal mengkapitalisir pergerakan naik diatas 1.3700 dan sebaliknya mengalami koreksi turun sekitar 100 pips dalam sehari.
Namun, kecenderungan dolar AS yang mengalami penurunan secara persisten membuat pasangan matauang GBP/USD kembali memperoleh keuntungan untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Kamis. Dolar AS tetap tertekan ditengah sentimen pasar yang dikuasai oleh “risk-on” oleh karena bertambahnya kemungkinan penambahan paket bantuan stimulus Biden sebanyak $1.9 triliun.
Hal ini mengurangi kekuatiran akan jatuhnya ekonomi akibat naiknya kasus pandemic virus corona yang pada gilirannya mendorong pasar saham AS mencetak rekor ketinggian baru dan merusak permintaan akan dolar AS yang safe-haven.
AUD/USD
Tingkat pengangguran Australia turun menjadi 6,6% pada periode Desember 2020 dari 6,8% sebulan sebelumnya dan di bawah ekspektasi pasar 6,7% dan merupakan tingkat pengangguran terendah sejak April, karena ekonomi tumbuh secara bertahap dari guncangan pandemi global.
Selain itu juga pekerjaan tumbuh 50.000 menjadi 12.910.800, sesuai dengan perkiraan pasar. Karenanya posisi aussie rally dan mendekati posisi tertinggi 33-Bulan
USD/CHF
USD/JPY 22 Januari 2021: BOJ Mempertahankan Kebijakan; Merevisi Perkiraan Pertumbuhan Tahun Depan
Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter stabil pada hari Kamis (21/1) dan merevisi perkiraan ekonominya untuk tahun fiskal berikutnya, menandakan bahwa pihaknya telah memberikan stimulus yang cukup untuk saat ini dalam meredam pukulan dari pandemi global.
Bank sentral Jepang atau BOJ umumkan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dan menaikkan proyeksi pertumbuhan. BOJ pertahankan suku bunga jangka pendek di -0,1% sementara itu suku bunga jangka panjang menjadi sekitar nol persen. BOJ juga akan terus membeli dana yang diperdagangkan di bursa dengan kecepatan tahunan sebesar 12 triliun yen ($116 miliar) sebagai bagian dari program pembelian aset besar-besaran.
Dalam tinjauan proyeksi triwulanan, BOJ memangkas perkiraan ekonomi untuk tahun berjalan yang berakhir pada Maret menjadi kontraksi 5,6% dari perkiraan sebelumnya untuk penurunan 5,5%.
Namun merevisi proyeksi pertumbuhan untuk tahun fiskal depan menjadi ekspansi 3,9% dari perkiraan kenaikan 3,6% pada Oktober.
Wakil Gubernur Masayoshi Amamiya tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena seorang kerabat mengambil tes PCR untuk virus corona, kata BOJ.
BOJ melonggarkan kebijakan dua kali tahun lalu, sebagian besar dengan meningkatkan pembelian aset dan menciptakan fasilitas baru untuk menyalurkan dana melalui lembaga keuangan ke perusahaan-perusahaan yang kekurangan dana karena terkena virus corona.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.