19 FEBRUARY 2021
TINJAUAN FUNDAMENTAL
EUR/USD: Euro Naik Setelah Seruan PM Itali Yang Baru Mario Draghi dan Pelemahan US Dollar.
EUR/USD naik mengarah ke 1.21 disekitar 1.2075 karena klaim pengangguran AS keluar mengecewakan dengan kenaikan ke 861.000. Imbal hasil Treasury AS turun dari ketinggiannya. Orang Amerika berpesta dalam belanja yang terlihat dalam laporan lompatnya penjualan ritel AS kemarin, sehingga menaikkan dollar AS. Namun, keluarnya klaim pengangguran mingguan yang mengecewakan telah membuat dollar AS kembali turun bersamaan dengan turunnya imbal hasil treasury AS.
Faktor lainnya yang dapat membuat tekanan turun terhadap dollar AS adalah rintangan terhadap keluarnya stimulus AS dalam jumlah yang besar dan sikap the Fed yang lebih mementingkan “full employment” dengan kesediaan untuk mengorbankan inflasi yang menganggap inflasi saat ini hanya bersifat sementara dan justru baik bagi ekonomi.
Naiknya penjualan ritel AS secara signifikan menunjukkan bahwa orang Amerika masih memiliki banyak uang untuk berbelanja. Hal ini mengakibatkan usulan paket stimulus dalam jumlah yang besar akan menghadapi perjuangan untuk bisa lolos, paling tidak jumlahnya akan harus berkurang banyak. Akibatnya imbal hasil treasury AS bisa turun dari ketinggiannya dan dengan demikian membuat dollar AS menjadi kurang menarik.
Sementara itu, pendekatan dari the Fed yang memandang setiap kenaikan harga sebagai inflasi yang sementara dan bahkan baik bagi AS yang bertentangan dengan keprihatinan dari pasar saat ini. Jika investor dapat diyakinkan sepenuhnya bahwa kenaikan tingkat bunga AS dan pengurangan pembelian obligasi masih lama, hal ini bisa membebani dollar AS.
Selanjutnya, orang Amerika berpesta dalam belanja ditengah kesulitan pekerjaan dimana masih banyaknya pengangguran sebagaimana yang ditunjukkan dengan laporan klaim pengangguran mingguan yang mengecewakan dengan angka masih mendekati 700.000 yang masih buruk dibandingkan dengan puncak dari krisis finansial.
Secara keseluruhan, masih ada ruang bagi koreksi atas dollar AS paling tidak dalam jangka pendek. Dari benua Eropa, PM Itali yang baru Mario Draghi meminta kepada penduduk Itali untuk bersatu dan fokus kepada integrasi Eropa yang merupakan faktor yang positif bagi euro. Selain itu kampanye vaksin terus mengalami kemajuan meskipun berjalan dengan kecepatan yang lambat, namun beruntung kasus baru dan angka kematian virus corona menurun.
GBP/USD: Poundsterling Secara Signifikan Mendaki Ke Posisi Tertinggi 34 Bulan di Area 1.39
Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Kamis (18/2/2021) bergerak bullish hingga menembus posisi resisten kuat hariannya setelah terkoreksi sesi sebelumnya. Pair memperpanjang posisi tertinggi 2,5 tahun yang dicapai 2 sesi sebelumnya.
Poundsterling menguat di tengah posisi retreat dolar AS dan juga optimis investor bahwa Inggris dapat mengurangi lockdown lebih cepat dari yang diharapkan karena perkembangan cepat vaksin Virus Corona di negara itu. Sebelumnya pound Inggris sempat mendapat kekuatan sebelumnya dari data inflasi Inggris naik sedikit lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari.
Tingkat inflasi tahunan di Inggris naik tipis menjadi 0,7% pada Januari dari 0,6% pada Desember, sedikit di atas perkiraan pasar 0,6%, karena negara itu berada di bawah penguncian virus corona. Kenaikan terbesar datang dari harga furniture dan barang-barang rumah tangga, restoran, hotel, dan transportasi.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar terkoreksi di pasar uang Eropa setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya; sempat dipicu oleh ekspektasi pemulihan AS dengan data ekonomi penjualan retail dan output industri AS yang solid.
AUD/USD: Aussie Lanjut Bearish Bertumpu Pada Pelemahan US Dollar Akibat Peningkatan Klaim Pengganguran AS.
Pair AUDUSD pada sesi Asia Jumat (19/2/2021) bergerak kuat kembali melanjutkan sesi sebelumnya ke area resisten yang bertumpu pada posisi pelemahan dolar AS. Namun laju pair mendapat tekanan dari retreat harga minyak mentah di pasar komoditas serta rilis data aktivitas bisnis yang menurun di Australia.
Data flash PMI untuk aktivitas bisnis jasa dan manufaktur menurun, indeks PMI manufaktur Australia Markit turun menjadi 56,6 di bulan Februari dari 57,2 di bulan sebelumnya merupakan posisi tertinggi 37 bulan. Demikian indeks PMI bisnis jasa turun menjadi 54,1 di bulan Februari dari 55,8 di bulan sebelumnya.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak lemah di awal pasar uang Asia setelah tertekan sesi sebelumnya. Dolar AS tertekan oleh peningkatan klaim pengangguran dan juga lonjakan harga impor yang lebih besar dari perkiraan.
USD/CHF
USD/JPY: YEN Mengkonsolidasikan Penurunan Dibawah 106
Sedikit berbalik area dari imbal hasil AS telah membawa USD/JPY lebih tinggi dengan sensitivitas JPY terhadap suku bunga AS lebik kuat secara luas. Pemerintah Jepang mulai vaksinasi covid pada Kamis. Petugas kesehatan akan menjadi yang pertama diinokulasi di 100 rumah sakit, kata Kyodo News. “Kenaikan USD akan menunggu jeda karena pertemuan kebijakan Bank of Japan (BoJ) berikutnya pada 19 Maret semakin dekat, yang posisinya akan disesuaikan. Nilai tukar efektif BoJ mendekati posisi terendah 102 yang terakhir terlihat pada awal Januari, yang akan memungkinkan fase normalisasi,” menurut pendapat ekonom dari bank DBS.
Mengingat kinerja beragam USD/JPY, pedagang akan menantikan petunjuk kuat
tentang sinyal paket bantuan covid AS dan data aktivitas awal AS untuk Februari
sebagai dorongan baru. Perlu dicatat bahwa ketakutan akan virus covid dapat
menjaga keuntungan.
Selanjutnya, Pair USDJPY pada sesi Asia Jumat (19/2/2021) masih bergerak lemah melanjutkan uptrend sesi sebelumnya oleh posisi koreksi dolar AS terhadap beberapa rival dan juga secara indeks. Namun rilis kontraksi lanjutan data tingkat inflasi Jepang membayangi laju kenaikan Yen.
Harga konsumen Jepang turun 0,6 persen yoy di bulan Januari 2021, setelah turun 1,2 persen di periode bulan sebelumnya, karena pandemi masih terus menyeret konsumsi di negeri tersebut. Namun terdapat data positif dari data flash manufacturing PMI yang naik ke level ekspansi, naik ke 50,6 pada bulan Februari dari 49,8 sesi sebelumnya. Sentimen yang memberatkan yen datang dari berita Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan apakah akan mempertahankan keadaan darurat saat ini untuk memastikan kelancaran peluncuran vaksinasi virus corona.
Dari perdagangan aset risiko, sentimen sedang melemah sejak sesi Amerika semalam hingga membuat bursa Wall Street terkoreksi dan juga posisi imbal hasil obligasi AS menurun. Demikian bursa saham kawasan Asia terpantau sedang bergerak lemah. Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak lemah di awal pasar uang Asia setelah tertekan sesi sebelumnya. Dolar AS tertekan oleh peningkatan klaim pengangguran dan juga lonjakan harga impor yang lebih besar dari perkiraan.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.