DAILY OUTLOOK

2 MARET 2021

TINJAUAN FUNDAMENTAL

EUR/USD: EURO Berpeluang Turun Lebih Jauh

EUR/USD turun ke sekitar 1.2050, di 1.2058 dengan bertambahnya hutang AS mendukung naik dollar AS. CPI Jerman untuk bulan Februari keluar bervariasi. Sementara ISM PMI manufaktur AS muncul mengatasi dari yang diperkirakan di 60.8.

Sementara Uni Eropa sedang mencoba untuk mempercepat kampanye vaksinnya, mereka ketinggalan jauh dari Amerika Serikat yang sekarang ini menambah persenjataan vaksinnya dengan vaksin Johnson & Johnson yang sekali suntik.

Faktor lain yang bisa membebani matauang Bersama Eropa adalah ECB yang bergerak dengan lambat. Para pejabat ECB menyatakan keprihatinannya mengenai naiknya imbal hasil obligasi di Eropa, namun tidak ada tanda – tanda mereka akan bertindak.

Dilain pihak, penurunan dollar AS yang disebabkan oleh karena meningkatnya permintaan yang baru terhadap Treasuries AS dan naiknya harga saham, terbukti hanya bersifat sementara, dengan berbalik turunnya saham dan naiknya yields Treasuries AS, mengangkat naik kembali dollar AS.

ISM PMI manufaktur AS menunjukkan ekspansi yang kuat di sektor industri dengan muncul di 60.8, lebih baik daripada angka sebelumnya dan angka yang diperkirakan di 58.7, sehingga mendorong ekspektasi naiknya NFP AS pada hari Jumat.

Kenaikan dollar AS juga bisa disebabkan karena kekuatiran akan inflasi yang disebabkan karena terus dikeluarkannya stimulus AS.

Demokrat telah berhasil melewati House of Representative AS dengan perbandingan suara 219-212, sehingga sekarang rancangan undang – undang stimulus fiscal AS sudah diberikan ke Senat AS. Menurut laporan, Demokrat telah meninggalkan rencana mereka untuk menaikkan upah minimum yang selama ini dipersengketakan sehingga membuka jalan bagi keluarnya stimulus fiskal AS yang akan bisa menaikkan ekspektasi akan inflasi.

Secara keseluruhan, dollar AS memiliki ruang untuk naik sementara euro memiliki peluang untuk turun, sehingga kemungkinan pasangan matauang ini bisa melanjutkan penurunannya.

GBP/USD: Kekuatan Poundsterling Terancam Penguatan US Dollar

GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.3950 turun dari ketinggiannya. Imbal hasil obligasi menuntaskan keuntungannya sehingga mendorong naik dollar AS Markit final PMI manufaktur Inggris untuk bulan Februari direvisi naik ke 55.1 poin.

Rishi Sunak, Menteri Keuangan Inggris akan mempresentasikan budget yang baru pada hari Rabu dan ada agenda untuk menaikkan pajak perusahaan. Hal ini akan membebani poundsterling, meskipun AS juga sedang mempertimbangkan untuk menaikkan pajak, sementara pajak perusahaan Inggris saat ini rendah.

Faktor lain yang lebih signifikan yang bisa menahan kenaikan GBP/USD, datang dari naiknya dollar AS karena kekuatiran dari para investor sehingga mereka menghitung ulang kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga dan/atau mengurangi skema pembelian obligasi.

Kekuatiran para investor disebabkan karena terus naiknya yields obligasi AS. Minggu dan bulan yang baru ini, ada ruang bagi yields AS untuk naik lagi pertama karena akan keluarnya PMI Manufaktur dan stimulus fiscal AS.

ISM PMI manufaktur AS menunjukkan ekspansi yang kuat di sektor industri dengan muncul di 60.8, lebih baik daripada angka sebelumnya dan angka yang diperkirakan di 58.7, sehingga mendorong ekspektasi naiknya NFP AS pada hari Jumat.

Demokrat telah berhasil melewati House of Representative AS dengan perbandingan suara 219-212, sehingga sekarang rancangan undang – undang stimulus fiscal AS sudah diberikan ke Senat AS. Menurut laporan, Demokrat telah meninggalkan rencana mereka untuk menaikkan upah minimum yang selama ini dipersengketakan sehingga membuka jalan bagi keluarnya stimulus fiskal AS yang akan bisa menaikkan ekspektasi akan inflasi.

Secara keseluruhan, sementara Inggris sedang membaik, tidak ada konfirmasi bahwa dollar AS sudah tidak akan naik lagi.

AUD/USD: PERGERAKAN AUSSIE MENUNGGU KEPUTUSAN RBA, SENTIMEN PASAR BULLISH

  • Risiko tetap positif, mendukung kenaikan setelah menghentikan penurunan beruntun dua hari.
  • Data optimis, harapan stimulus, pengembangan vaksin menggambarkan optimisme pasar, ketegangan AS-China, kekhawatiran sentimen penyelidikan varian covid Brasil.
  • RBA kemungkinan akan mempertahankan suku bunga, pembelian obligasi tetap utuh tetapi nada dalam pernyataan kebijakan akan diamati dengan cermat.

AUD/USD bergerak di sekitar 0,7770, baru-baru ini turun dari 0,7783, selama awal sesi Asia pada hari Selasa. Pasangan aussie mencetak langkah pemulihan konsolidatif pada hari Senin setelah menunjukkan penurunan terbesar dalam setahun pada hari perdagangan sebelumnya karena suasana pasar membaik. Namun, bulls berubah hati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter RBA terlambat. Setelah memulai minggu perdagangan dengan sisi positif, terutama karena berita utama akhir pekan tentang vaksin virus corona dan pembaruan stimulus fiskal dari AS dan Inggris, AUD/USD diuntungkan dari PMI yang optimis di dalam negeri selama Senin pagi. Suasana hati mendapat bantuan ekstra dari ekspektasi bahwa pembelian obligasi RBA yang tidak terjadwal baru-baru ini akan melawan ketakutan inflasi.

PMI Manufaktur ISM dari AS mengikuti angka aktivitas yang baru-baru ini disambut baik, di luar China, sedangkan Presiden AS Joe Biden “berharap untuk segera diterimanya Rencana Penyelamatan” menurut Steve Herman, Kepala Biro Gedung Putih. Sisi negatifnya, ketakutan akan varian VIRUS CORONA Brasil semakin meningkat karena virus tersebut menurunkan kekebalan alami. Selanjutnya, angka VIRUS CORONA mengambil tawaran selama seminggu terakhir untuk pertama kalinya dalam dua bulan.

Perlu disebutkan bahwa perselisihan China-Amerika yang meningkat secara bertahap dan penolakan Iran untuk kembali ke meja perundingan kesepakatan nuklir menjinakkan suasana berisiko. Dengan latar belakang ini, sentimen pasar sebagian besar tetap positif. Tolok ukur Wall Street menguat sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun 2,9 basis poin (bps) menjadi 1,427% pada waktu pers. Komoditas berkurang tetapi tidak dapat menggagalkan Antipodean. Ke depan, Izin Bangunan Australia untuk Januari, diharapkan -3,0% MoM versus 10,9% sebelumnya, dapat menghibur pedagang AUD/USD menjelang keputusan kebijakan moneter RBA.

Mengingat perpanjangan terbaru bank sentral Aussie untuk pembelian obligasi, melampaui batas waktu April, RBA diperkirakan tidak akan mengumumkan kejutan apa pun. Namun, pedagang akan lebih tertarik untuk mendengar komentar positif dari pernyataan kebijakan jika mereka ingin mempertahankan langkah pemulihan baru-baru ini di atas meja.

USD/CHF

USD/JPY: Yen Jepang Melanjutkan Reli 6 Sesi Berturut-turut

Pair USDJPY pada sesi Asia Selasa (2/3/2021) bergerak dalam jalur rally 6 sesi berturut yang ditopang oleh kekuatan dolar AS dan juga semakin kuatnya perdagangan aset risiko. Kekuatan bursa Wall Street serta bursa global lainnya mendorong sentimen pasar untuk memburu aset risiko hari ini.

Dari sisi fundamental yen Jepang, setelah sesi sebelumnya data PMI manufaktur Jepang alami lonjakan sejak April 2019, dilaporkan pagi ini tingkat pengangguran Jepang tetap tidak berubah di 2,9 persen pada Januari 2021, merupakan level terendah sejak Juli dan dibandingkan. Jumlah pengangguran turun 7 ribu dari bulan sebelumnya menjadi 2,03 juta di bulan Januari. 

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia  setelah gain 3 sesi berturut sebelumnya. Dolar AS menguat oleh dukungan kuat data manufaktur PMI yang meningkat. Laporan ISM menunjukkan data  naik menjadi 60,8 pada Februari dari 58,7 pada Januari, dan juga  melebihi perkiraan naik tipis ke 58,8.

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.