DAILY OUTLOOK

26 MARET 2021

TINJAUAN FUNDAMENTAL

EUR/USD: EURO Kemungkinan Melanjutkan Penurunan

EUR/USD diperdagangkan turun dibawah 1.18, disekitar 1.1767 ditengah menguatnya dollar AS. Latar belakang dibalik menguatnya dollar AS dan turunnya pasangan matauang EUR/USD adalah persoalan vaksin di Eropa dan kondisi ekonomi di Amerika Serikat.

Uni Eropa dan Inggris sedang bertikai keras dalam hal pendistribusian vaksin, khususnya vaksin dari AstraZeneca yang berasal dari Inggris, meskipun diproduksi di Eropa. Uni Eropa dan Inggris melakukan pembicaraan untuk meredakan ketegangan dalam hal distribusi vaksin dan merilis pernyataan awal bahwa mereka akan berusaha mencari solusi yang “win-win”. Jaminan akan berlangsungnya terus “supply” vaksin adalah berita yang positif, namun hasilnya tergantung pada pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa. Jika para pemimpin Eropa menyampaikan frustrasi penduduknya masing – masing dan mempersalahkan Inggris, pertikaian akan berlanjut dan hal ini adalah buruk bagi euro.

Belanja infrastruktur yang sedang disiapkan oleh Gedung Putih, meningkat kemungkinannya untuk menjadi realita setelah Senator Demokrat yang moderat Joe Manchin, memberikan persetujuannya. Investasi pemerintah yang baru kemungkinan bisa memicu inflasi dan mendorong Federal Reserve untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat dari rencana semula yang dapat menaikkan dollar AS.

Dana belanja infrastruktur ini rencananya akan diambil dari kenaikan pajak atas perusahaan. Hal ini kemungkinan bisa merusak sentimen pasar, sehingga menambah dorongan untuk pindah ke USD yang “safe-haven”. Naiknya dollar AS juga ditopang oleh positipnya prospek pemulihan ekonomi AS. Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa GDP kuartal ke empat final AS bertumbuh 4.3%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4.1% dan angka ini adalah lebih baik daripada yang diperkirakan para ekonom yang memperkirakan angka GDP kuartal ke empat final tidak berubah.

Secara keseluruhan Euro ini masih bisa turun lebih lanjut setidaknya setelah terkoreksi naik dulu.

GBP/USD: Kuatnya USD Kemungkinan Mengalahkan GBP?

GBP/USD diperdagangkan naik ke sekitar 1.3733. Uni Eropa dan Inggris melakukan pembicaraan untuk meredakan ketegangan dalam hal distribusi vaksin dan merilis pernyataan awal bahwa mereka akan berusaha mencari solusi yang “win-win”. Jaminan akan berlangsungnya terus “supply” vaksin adalah berita yang positif, namun hasilnya tergantung pada pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa. Jika para pemimpin Eropa menyampaikan frustrasi penduduknya masing – masing dan mempersalahkan Inggris, Poundsterling bisa terpukul.

Namun, tekanan yang lebih besar atas Poundsterling kemungkinan datang dari sisi lainnya. Dolar AS yang safe-haven terakhir turun karena sentimen pasar membaik setelah terjadinya penurunan di pasar saham pada hari Rabu, namun sekarang mendapatkan alasan baru untuk naik.

Pertama, belanja infrastruktur meningkat kemungkinannya untuk menjadi realita setelah Senator Demokrat yang moderat Joe Manchin, memberikan persetujuannya. Investasi pemerintah yang baru kemungkinan bisa memicu inflasi dan mendorong Federal Reserve untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat dari rencana semula yang dapat menaikkan dollar AS.

Dana belanja infrastruktur ini rencananya akan diambil dari kenaikan pajak atas perusahaan. Hal ini kemungkinan bisa merusak sentimen pasar, sehingga menambah dorongan untuk pindah ke USD yang “safe-haven”.

Naiknya dollar AS juga ditopang oleh positifnya prospek pemulihan ekonomi AS. Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa GDP kuartal ke empat final AS bertumbuh 4.3%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4.1% dan angka ini adalah lebih baik daripada yang diperkirakan para ekonom yang memperkirakan angka GDP kuartal ke empat final tidak berubah.

AUD/USD: AUSSIE Rebound & Konsolidasi Di Posisi Terendah

Pair AUDUSD pada sesi Asia Jumat (26/3/2021) rebound dari posisi sebelumnya yang konsolidasi di posisi terendah 8 pekan yang masuki area resisten hariannya di tengah kuatnya perdagangan saham global.

Pair yang secara teknikal  sudah oversold bergerak kuat dengan dolar AS juga melanjutkan rally.

Sebagai kurs komoditas, pair mendapat support dari bangkitnya kembali harga minyak mentah dari posisi sebelumnya yang terkoreksi karena kekhawatiran demand dari Eropa.

Namun terjadi koreksi pada komoditas unggulan seperti tembaga dan bijih besi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang bergerak positif di pasar uang Asia  setelah rally sesi sebelumnya.

Dolar AS  sebelumnya mendapat kekuatan dari kekuatan data PDB AS Q4/2020 dan klaim pengangguran yang optimis, kini melaju oleh meningkatnya kembali imbal hasil obligasi AS.

USD/CHF

USD/JPY

USD/JPY naik 45 pip ke 109,20 semalam dan bertahan di sekitar level tersebut setelah turun dalam satu jam terakhir dari tertinggi 109,31. Sementara itu, saham di Wall Street lebih tinggi menyusul kabar baik dalam revisi Produk Domestik Bruto dan angka klaim tunjangan pengangguran serta penguatan imbal hasil obligasi setelah lelang Treasury 7 tahun yang lemah. Namun, kekhawatiran terhadap permintaan yang lebih lemah di tengah lockdown baru kemungkinan akan terus membebani sentimen risiko yang dapat menguntungkan baik bagi yen dan dolar AS.

Indeks dolar mencapai level tertinggi sejak November semalam, di 92.697, melanggar MA 200 hari. DXY naik 0,298% karena euro turun. Investor fokus pada meningkatnya kasus virus corona di Eropa dan pada tanda-tanda bahwa ekonomi AS pulih dari pandemi lebih cepat dari yang diantisipasi.

Investor juga menyambut baik berita dari Gedung Putih bahwa Presiden AS Joe Biden telah menjanjikan 200 juta vaksinasi virus corona dalam 100 hari pertama menjabat. Adapun untuk data, pembaruan ketiga pada PDB kuartal keempat direvisi naik sedikit ke 4,3% dari 4,1%. Klaim tunjangan pengangguran awal AS turun hampir 100.000 ke 684.000, jauh di bawah angka yang diharapkan. Meski begitu, data tersebut tetap relatif tinggi dibandingkan normal. Klaim tunjangan lanjutan sekarang berada di 3,8 juta setelah turun cukup tajam dalam data mingguan terbaru.

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.