DAILY OUTLOOK

29 MARET 2021

TINJAUAN FUNDAMENTAL

EUR/USD: EURO Hentikan Pelemahan Berkat Data Ifo Jerman

EUR/USD menguat di dukung oleh kepercayaan bisnis Jerman. Namun, persoalan vaksin dan infeksi virus corona masih membebani pergerakan harga. Euro menghentikan penurunannya terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Jumat (26/03), merespon data ekonomi Jerman yang membaik. Kendati demikian, mata uang tersebut masih dibayangi oleh perlambatan laju vaksinasi dan kenaikan jumlah penderita virus corona di Eropa.


Kepercayaan bisnis di Jerman dilaporkan melonjak ke level tertinggi dua tahun pada bulan Maret. Indikator yang dirilis oleh Ifo tersebut naik dari 92.7 ke 96.6. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kepercayaan bisnis di Jerman adalah peningkatan demand barang-barang manufaktur.

Hal itu membuat pabrik-pabrik tetap dapat “bernafas” dan optimistis meskipun terhimpit kenaikan infeksi virus Corona dan lockdown.

Meski begitu, lambatnya implementasi vaksin di Eropa masih berpotensi membebani nilai tukar Euro dalam jangka menengah. Para trader yang dikutip Reuters mengaku khawatir akan perseteruan Uni Eropa dengan Inggris perkara vaksin.

Kemarin, Komisi Uni Eropa memutuskan untuk menyusun proposal pengaturan ekspor vaksin buatan Eropa ke negara-negara lain termasuk Inggris, setelah sebelumnya mewacanakan pemblokiran ekspor vaksin. UE beralasan ada kekhawatiran jika suplai vaksin Virus Corona untuk wilayahnya sendiri kurang.

Kepala Robert Koch Institute di Jerman mengatakan bahwa gelombang ketiga infeksi virus Corona dapat terjadi. Pasalnya, rata-rata kasus infeksi harian di UE rata-rata masih sekitar 100,000.

Menanggapi situasi di Uni Eropa dan pergerakan Euro terkini, tim analis ING menyatakan, “Kami meyakini bahwa pergerakan pasar forex belakangan ini masih korektif dan bukan bagian dari trend baru 2021.”

GBP/USD: Sterling Menguat & Berada Di Jalur Kenaikan.

Pound menguat pada hari Jumat (26/3), bahkan setelah para pemimpin Eropa meningkatkan peringatan tentang pembatasan ekspor vaksin, dengan pelaku pasar umumnya optimis tentang peluncuran vaksin Inggris dan prospek ekonomi.

Poundsterling menguat dua hari berturut-turut setelah pertemuan para pemimpin Eropa pada hari Kamis kemarin. Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan AstraZeneca tidak dapat mengekspor lagi vaksin virus corona dari Eropa sampai kontraknya dengan Uni Eropa terpenuhi.

Keuntungan Sterling versus euro tahun ini sebagian besar disebabkan oleh peluncuran vaksin yang lebih cepat di Inggris, dibandingkan dengan Eropa, kata para analis, yang berarti bahwa perselisihan vaksin UE-Inggris dapat memengaruhi euro-sterling.

Setelah melemah dua hari berturut-turut gara-gara masalah rebutan vaksin di Eropa. Uni Eropa sempat berencana menghentikan ekspor vaksin ke Inggris dengan alasan suplai vaksin di wilayahnya terancam kurang, padahal imunisasi virus corona di Inggris diketahui sudah berjalan lancar. Perseteruan ini akhirnya akan ditinjau oleh Komisi Eropa yang berwenang mengatur kebijakan perdagangan atas 27 negara anggotanya. Komisi Eropa akan membuat proposal untuk memastikan bahwa rencana ekspor perusahaan-perusahaan pembuat obat tidak akan mengancam suplai vaksin untuk negara-negara Uni Eropa sendiri.


Sejak Uni Eropa mempertimbangkan langkah pengawasan ekspor vaksin Inggris, Pound memang terus melemah bersama Euro. Selain itu, reli Dolar AS berkat sentimen penghindaran risiko juga mempersulit kenaikan Pound. Padahal, laju vaksinasi Inggris yang menjanjikan sempat membuat Sterling menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik terhadap Dolar di bulan Februari lalu. Pound sempat mencapai level 1.42 saat itu, tetapi kembali turun ke bawah 1.40 pada bulan ini.

AUD/USD: AUSSIE Pertahankan Kenaikan Diatas 0,76

Pasangan AUD/USD turun ke level terendah sejak awal Februari di 0,75617 pada hari Kamis karena greenback terus mengumpulkan kekuatan.

Dengan sentimen risiko membaik pada hari Jumat, bagaimanapun, pasangan ini berhasil melakukan pemulihan dan terakhir terlihat naik 0,5% hari jumat (26/03) di 0,76315.

Rilis data ekonomi makro yang kuat dari AS memberikan dorongan bagi USD dan Indeks Dolar AS (DXY) menyentuh level tertinggi dalam lebih dari empat bulan di 92,91.

Biro Analisis Ekonomi AS merevisi pertumbuhan PDB kuartal keempatnya menjadi 4,3% dari 4,1% dan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal mingguan terendah sejak awal pandemi di 684.000.

Sentimen pasar yang optimis, seperti yang tercermin dari meningkatnya indeks ekuitas global, membuat USD sulit menemukan permintaan dan DXY terakhir terlihat turun 0,12% pada 92,74.

Nanti di sesi ini, Biro Analisis Ekonomi AS akan merilis angka Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE). Analis memperkirakan Indeks Harga PCE Inti, pengukur inflasi yang disukai Fed, tetap tidak berubah di 1,5% pada basis tahunan.

Pembacaan yang lebih kuat dari perkiraan dapat membantu USD menyelesaikan minggu dengan pijakan yang kokoh dan membatasi pemulihan AUD/USD.

USD/CHF

USD/JPY: Yen Masih Berpeluang Menguat Kembali

Pasangan USD/JPY melanjutkan kenaikan mingguannya dan naik lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Jumat. Momentum tersebut mendorong pasangan ke level tertinggi sejak Juni 2020 selama paruh pertama sesi Eropa. Sentimen yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas merusak permintaan untuk safe-haven yen Jepang dan dipandang sebagai faktor kunci yang mendorong pasangan ini lebih tinggi. Pembeli lebih lanjut mengambil isyarat dari kenaikan yang baik dalam imbal hasil obligasi Treasury AS dan tampaknya agak tidak terpengaruh oleh aksi harga dolar AS yang lemah.

USD terlihat mengkonsolidasikan kenaikan kuat baru-baru ini ke puncak empat bulan, didukung oleh prospek ekonomi AS yang optimis. Investor tetap berharap terhadap prospek pemulihan ekonomi AS yang relatif lebih cepat di tengah laju vaksinasi virus corona yang mengesankan dan berlalunya paket stimulus besar-besaran. Optimisme diperkuat oleh data makro AS yang lebih kuat pada hari Kamis, yang menunjukkan bahwa Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan Awal jatuh ke level terendah satu tahun di 684 ribu dari 781.000 yang dilaporkan pada minggu sebelumnya.

Selain itu, Presiden AS Joe Biden – dalam konferensi pers resmi pertamanya pada hari Kamis – membuat janji ambisius untuk memberikan 200 juta suntikan vaksin dalam 100 hari. Ini terjadi setelah target sebelumnya yaitu 100 juta suntikan tercapai jauh lebih cepat dari jadwal, dalam 42 hari dan semakin meningkatkan kepercayaan investor.

Meski begitu, kekhawatiran terhadap gelombang ketiga penularan Virus Corona di Eropa mungkin membatasi kenaikan untuk pasangan mata utama ini. Investor tampaknya khawatir bahwa lockdown terkait pandemi dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global.

Pelaku pasar sekarang menantikan data ekonomi AS, yang menampilkan rilis angka Pendapatan/Pengeluaran Pribadi, Indeks Harga PCE Inti dan indeks Sentimen Konsumen Michigan yang direvisi. Data tersebut dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi AS, yang, bersama dengan imbal hasil obligasi AS, dapat memengaruhi USD. Pedagang selanjutnya mungkin mengambil isyarat dari sentimen risiko pasar yang lebih luas untuk mengambil beberapa peluang jangka pendek di hari terakhir minggu ini.

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.