EUR/USD: Pulih Jelang Pemilihan Georgia
TINJAUAN FUNDAMENTAL
EUR/USD diperdagangkan diatas 1.22500, naik seiring pasar menantikan pemilihan yang spesial di Georgia yang akan menentukan siapa yang akan mengontrol Senat. Keprihatinan akan varian baru dari Covid – 19 dan pembagian vaksin juga menggerakkan pasar.
Apakah berita – berita buruk dari Covid – 19 telah diperhitungkan oleh pasar ke dalam harga EUR/USD? Ini adalah pertanyaan kunci setelah pasar terpukul pada hari perdagangan pertama di tahun 2021. Jika pasar telah memperhitungkan ke dalam harga perkembangan yang menekan ini, akan ada ruang bagi EUR/USD untuk naik dan kembali mencapai 1.2310.
Inggris mengumumkan lockdown nasionalnya yang ketiga dan yang keras untuk memperlambat penyebaran virus corona dan variannya yang baru yang sangat menular. Jerman memperpanjang restriksi dan negara-negara lain kemungkinan akan mengikuti dengan gelombang musim dingin terus mengamuk. Amerika Serikat juga mengalami peningkatan pasien yang masuk ke rumah sakit.
Ketidakpastian mengenai pemilihan Senat di Georgia membuat investor kuatir pada hari Senin, namun pada hari Selasa sudah ada ruang untuk optimis dengan sudah mulai berlangsungnya pemungutan suara.
Harga emas berjangka menguat pada awal perdagangan sesi AS karena adanya dorongan naik terus setelah keuntungan yang besar yang dibukukan pada hari Senin. Emas menyentuh ketinggian selama 7 minggu dalam perdagangan semalam.
Metal berharga mendapatkan dukungan dari terus turunnya dolar AS lebih dalam di pasar forex dimana indeks dolar AS menyentuh kerendahan selama 2½ tahun. Meningkatnya kemungkinan terjadinya inflasi pada waktu yang akan datang juga merupakan faktor “bullish” bagi metal berharga.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $5.00 pada $1,951.80 per ons.
Fokus di Amerika Serikat saat ini ada pada perebutan dua kursi Senat di Georgia yang sedang diambil suaranya dengan implikasi yang besar. Jika kedua kursi direbut Demokrat, mereka akan mengkontrol Senat. Namun, hasil dari pemilihan belum akan diketahui sampai nanti akhir minggu ini.
Fokus di Amerika Serikat saat ini ada pada perebutan dua kursi Senat di Georgia yang sedang diambil suaranya dengan implikasi yang besar. Jika kedua kursi direbut Demokrat, mereka akan mengkontrol Senat. Namun, hasil dari pemilihan belum akan diketahui sampai nanti akhir minggu ini.
ANALISA TEKNIKAL
GBP/USD
GBP/USD: Turun Menjelang Pidato Johnson
TINJAUAN FUNDAMENTAL
GBP/USD diperdagangkan dibawah 1.36, turun dari ketinggiannya menjelang pidato dari PM Boris Johnson. Inggris berjuang dengan penyebaran Covid varian baru dan berencana mempercepat vaksinisasi.
Inggris memasuki lockdown yang paling keras Tier tertinggi, yang termasuk penutupan sekolah. PM Inggris Boris Johnson meminta masyarakat Inggris untuk tetap di rumah dengan sudah penuhnya rumah sakit karena cepatnya penyebaran Covid – 19.
Bukti semakin nyata bahwa jenis virus B.1.1.7 bertanggung jawab terhadap percepatan penyebaran, yang juga memicu banyak negara melarang berpergian dari dan ke Inggris. Lebih buruknya ada perkiraan bahwa di Afrika Selatan varian baru ini kebal terhadap vaksin.
GBP/USD turun tajam menjelang pengumuman oleh Johnson dan nampaknya setelah itu stabil. Salah satu alasan yang menahan penurunan lebih lanjut adalah bahwa Menteri Keuangan Rishi Sunak dengan cepat mengumumkan dukungan tambahan terhadap bisnis, senilai £4.6 miliar.
Alasan yang lain adalah Johnson sedang mencoba untuk mempercepat kampanye imunisasi yang saat ini relatif lambat. Pemerintah mentargetkan pendistribusian vaksin dengan kecepatan dua juta per minggu, yang walaupun nantinya tidak tercapai , saat ini akan bisa mendorong naik Sterling.
Vaksin AstraZeneca yang meskipun tingkat efektifitasnya lebih rendah daripada Pfizer/BioNTech, namun hanya memerlukan refrigerator yang normal dan bisa diproduksi dengan lebih cepat.
ANALISA TEKNIKAL
Secara keseluruhan pergerakan naik masih tetap memegang kendali secara jangka panjang, dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.36100 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.37030 dan kemudian 1.37301.
Sementara “support” terdekat menunggu di 1.35550 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.34800 dan kemudian 1.34400.
AUD/USD
TINJAUAN FUNDAMENTAL
Pair AUDUSD pada sesi Asia Rabu (6/1/2021) yang dibuka lebih rendah dari penutupan sebelumnya bergerak positif sejalan dengan penguatan perdagangan aset risiko yang juga menekan posisi dolar AS. Pair juga diperkuat dari pasar komoditas dengan lonjakan harga minyak mentah dan juga gain komoditas unggulan aussie.
Perdagangan aset risiko terpantau menguat dengan penutupan saham Wall Street yang kuat dengan disusul pembukaan mayoritas bursa saham Asia yang positif juga. Kemudian posisi imbal hasil obligasi AS juga terpantau bergerak kuat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak lemah di pasar uang Asia setelah sebelumnya tertekan; dipengaruhi oleh keputusan China untuk menaikkan nilai tukar yuan resminya. Bank sentral Tiongkok menetapkan titik tengah mata uang pada 6,4760 per dolar, menaikkannya sebesar 1% dari level sebelumnya.
Dari sisi laporan ekonomi, investor menunggu data caixin services PMI China yang diperkirakan menguat serta data ADP employment change pada sesi Amerika yang diperkirakan menurun.
ANALISA TEKNIKAL
USD/CHF
USD/JPY
TINJAUAN FUNDAMENTAL
Pair USDJPY pada sesi Asia Rabu (6/1/2021) yang dibuka sama dengan posisi sebelumnya bergerak negatif oleh posisi dolar AS yang bergerak di posisi terendah 34 bulan.
Yen Jepang rally 3 sesi berturut pada posisi tertinggi 10 bulan lebih di tengah penguatan sentimen perdagangan aset risiko dari rebound bursa saham AS dan juga kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak lemah di pasar uang Asia setelah sebelumnya tertekan; dipengaruhi oleh keputusan China untuk menaikkan nilai tukar yuan resminya.
Bank sentral Tiongkok menetapkan titik tengah mata uang pada 6,4760 per dolar, menaikkannya sebesar 1% dari level sebelumnya.
Dari sisi laporan ekonomi, investor menunggu data caixin services PMI China yang diperkirakan menguat serta data sentimen konsumen Jepang yang diperkirakan lebih rendah dari periode sebelumnya.