11 Mei 2021
TINJAUAN FUNDAMENTAL
EUR/USD: Ketidakpastian Kebijakan ECB, EUR/USD Terkoreksi
EUR/USD bangkit ke atas 1.2150 di sekitar 1.2159 dengan dollar AS meneruskan penurunannya setelah keluarnya angka NFP AS yang lemah. Ketidakpastian mengenai kebijakan dari ECB agak membebani matauang Bersama Eropa sementara angka Sentix Investor Confidence yang bagus mendukung.
Pasangan matauang EUR/USD sempat naik membumbung ke 1.2176, angka tertinggi sejak bulan Februari, dan diperdagangkan dekat area tersebut menjelang pembukaan Wall Street. Para spekulan terus menjual dollar AS memasuki minggu perdagangan yang baru, dengan terus memperhitungkan dalam harga laporan employment yang sangat buruk yang dipublikasikan pada hari Jumat minggu lalu.
Minggu ini, akan dikeluarkan angka inflasi bulan April dan Consumer Price Index yang diperkirakan akan berada pada 3.6%, jauh di atas rata-rata. Namun para pejabat Federal Reserve AS telah berulang kali mengklarifikasi bahwa lompatan tersebut kemungkinan sementara dan tidak akan memicu reaksi dari para pembuat kebijakan.
Sementara itu, Uni Eropa mempublikasikan Sentix Investor Confidence bulan Mei yang naik ke 21 dari sebelumnya 13.1, jauh mengatasi dari yang diperkirakan di 14.
GBP/USD: Pounds Membumbung Naik Akibat Non-Farm Payrolls AS Serta Pemilu Regional Inggris
GBP/USD naik menyentuh ketinggian 3 bulan yang baru di atas 1.41, di sekitar 1.4132, setelah SNP gagal memenangkan mayoritas di Skotlandia dan dengan Inggris bersiap untuk melanjutkan pembukaan kembali kegiatan bisnisnya. Sementara dollar AS masih menderita tekanan jual akibat laporan pekerjaan AS yang lemah pada hari Jumat yang lalu.
Akhirnya GBP/USD sekarang diperdagangkan di atas rintangan psikologis 1.40 dan ada pada posisi tertinggi sejak 25 Februari, kurang-lebih 10 minggu yang lalu. Ada tiga penggerak naiknya GBP/USD yang bisa lanjut mendukung rally.
Scottish National Party (SNP) memenangkan pemilihan umum regional di perbatasan bagian utara namun tidak berhasil mendapatkan mayoritas yang absolut. Sementara partai ini akan terus mendorong diadakannya referendum kemerdekaan yang baru, tidak berhasilnya SNP mendapatkan kemenangan total telah memberikan kelegaan bagi Sterling.
PM Inggris Boris Johnson bersiap untuk mengumumkan Langkah baru sehubungan dengan pembukaan kembali ekonomi Inggris. Dengan telah turunnya kasus virus corona secara dramatis diperkirakan pemerintah akan mempercepat jadwal waktu pembukaan kembali kegiatan ekonomi Inggris.
NFP AS yang jatuh jauh di bawah daripada yang diperkirakan dimana hanya menambah 266.000 pekerjaan di bulan April, dari 1 juta pekerjaan yang diperkirakan, membuat pasar menyadari dengan jelas bahwa Federal Reserve tidak harus buru-buru mengurangi pembelian obligasi dan juga tidak perlu buru-buru menaikkan tingkat suku bunga. Sebagai akibatnya, aksi jual terhadap dollar AS terus berlangsung hingga hari Senin.
AUD/USD: Aussie Melemah Setelah Data Inflasi Tiongkok Serta Defisit Anggaran Australia
AUD/USD goyah di sekitar 0,7830, tidak menunjukkan reaksi besar terhadap data inflasi Tiongkok selama Selasa pagi. Dengan demikian, pasangan AUD ini kesulitan melawan sentimen risk-off serta sentimen yang berhati-hati menjelang rilis anggaran Australia. Indeks Harga Konsumen (IHK) Tiongkok turun di bawah perkiraan -0,2% ke -0,3% bln/bln tetapi tetap di atas -0,5% sebelumnya. IHK tahunan juga mengikuti pengaturan dengan angka +0,9% versus konsensus pasar +1,0% dan pembacaan sebelumnya +0,4%. Perlu dicatat bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) melintasi 4,4% sebelumnya dan ekspektasi pasar 6,6% dengan angka 6,8%.
Sentimen pasar membebani harga AUD/USD karena sentimen memburuk diakibatkan kekhawatiran para pedagang terkait langkah selanjutnya dari pembuat kebijakan bank sentral global karena stimulus besar mendorong risiko reflasi. Meskipun laporan pekerjaan AS terbaru mendukung pejabat Federal Reserve (Fed) untuk menegaskan kembali dukungan mereka terhadap uang mudah, pedagang menunggu petunjuk pergerakan, terutama dari data IHK AS minggu ini, yang dipublikasikan pada hari Rabu.
Perlu dicatat bahwa Partai Republik AS baru-baru ini melonggarkan penolakan mereka terhadap paket bantuan besar Presiden Joe Biden dan Australia juga mengabaikan rekor defisit untuk membantu rakyat Australia mengatasi pandemi. Baru-baru ini, Reuters mengatakan, “Pemerintah konservatif Australia akan menghapus peringatan defisit selama puluhan tahun untuk merangkul miliaran pengeluaran baru dalam anggaran tahunannya pada hari Selasa, mengatakan bahwa rekor defisit diperlukan untuk “mengamankan” pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.” Pengumuman anggaran akan keluar pada 09:30 GMT / 16:30 WIB di Parlemen Australia. Menjelang rilis, Reuters mengatakan, “Analis memperkirakan defisit anggaran untuk tahun ini yang berakhir Juni 2021 akan mencapai sekitar A$150 miliar ($117,5 miliar), masih merupakan rekor tetapi turun tajam dari perkiraan Oktober sebesar A$213,7 miliar. Defisit pada thun 2021/22 dapat menyusut lebih jauh menjadi sekitar A$80 miliar.” Meskipun anggaran Australia mungkin menawarkan pullback tingkat menengah pada harga AUD/USD, berita utama terkait risiko akan penting untuk diperhatikan untuk dorongan baru.
USD/CHF
USD/JPY
Langkah apresiatif dalam Indeks dolar AS (DXY), membuat USD/JPY bertahan di awal sesi Asia. Pasangan ini diperdagangkan pada catatan yang tenang di sekitar level 108,80, di mana saat ini pasangan tersebut goyah dan berhasil mempertahankan wilayah positif.
Langkah ini terutama disebabkan oleh pemulihan imbal hasil Treasury AS setelah pejabat Fed menunjukkan kepercayaan pada pemulihan ekonomi AS yang sedang berlangsung. Para pejabat berkomentar bahwa data ketenagakerjaan satu bulan dapat dianggap sebagai analisis sementara untuk membuka kembali ekonomi di beberapa bagian, karena beberapa volatilitas akan segera terjadi. Komentar ini berdampak positif pada imbal hasil Treasury AS dengan perdagangan harga di 1,60%, naik sekitar 0,11% pada hari ini saat penulisan.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato tentang ekonomi pada hari Senin dan akan bertemu dengan para pemimpin Partai Republik dan Demokrat pada hari Rabu untuk diskusi ekonomi lebih lanjut, termasuk proposal legislatif senilai $4 triliun. Sebagai efek menurun, greenback memantul dari posisi terendah multi-hari di 90,04 dan mencapai tertinggi 90,33.
Di sisi lain, faktor internal akibat keadaan darurat baru-baru ini menjadi ancaman bagi pemulihan ekonomi dalam beberapa kuartal mendatang, seperti yang diprediksikan oleh jajak pendapat Reuters. Pengeluaran Rumah Tangga di Jepang meningkat 6,20% di bulan Maret. Risiko terhadap ekonomi Jepang tetap cenderung ke sisi bawah sesuai Ringkasan Pendapat BOJ (Kebijakan Moneter April) yang dirilis pada hari Selasa.
Investor mengalihkan perhatian mereka ke rilis data Lowongan Kerja JOLT AS dan pidato resmi Fed untuk mengukur sentimen pasar.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.