DAILY OUTLOOK

2 FEBRUARY 2021

TINJAUAN FUNDAMENTAL

EUR/USD: Tren Turun Masih Berlangsung?

EUR/USD memperpanjang penurunannya di bawah 1.2100, terpukul oleh bangkitnya kembali dolar AS yang tertekan pada minggu lalu. Data PMI manufaktur final zona Euro yang bagus gagal mendongkrak euro.

Matauang bersama Eropa memulai minggu perdagangan yang baru dalam posisi bertahan terhadap dolar AS setelah sebelumnya pada sempat mendapatkan keuntungan dalam dua sesi berturut – turut. Meskipun demikian penurunan EUR/USD saat ini, masih berada pada rentang harga konsolidasi yang berlangsung sejak pertengahan Januari.

Penurunan dari pasangan mata uang ini kelihatannya masih akan terus berlangsung dalam jangka pendek, dengan para investor mengharapkan keluarnya stimulus fiskal ekstra AS.

Stastistik pandemik virus corona dengan pembagian vaksinnya dan debat mengenai paket stimulus oleh para pembuat kebijakan di Amerika Serikat, adalah penggerak utama dari pasangan matauang ini pada saat ini.

GBP/USD: Naik Karena PMI Inggris Bagus, Turun Karena USD Menguat.

GBP/USD semula mengalami kenaikan ke 1.3750 karena sentimen pasar yang berbalik “risk-on” dan bagusnya angka PMI Manufaktur  final Inggris, sebelum akhirnya tertekan turun ke bawah 1.37, karena menguatnya dolar AS. Ketegangan akibat memperebutkan vaksin antara Eropa dengan Inggris mereda.

PMI Manufaktur Inggris yang final muncul di 54.1 dari yang diperkirakan sebelumnya di 52.9. Selain angka PMI Manufaktur yang bagus, poundsterling juga mendapatkan dorongan naik dari rumor mengenai pelonggaran dari restriksi virus corona di Inggris dan meredupnya kemungkinan pemotongan tingkat suku bunga oleh Bank of England pada tahun 2021.

Namun, kenaikan pounsterling terhambat dan bahkan pasangan matauang GBP/USD berbalik turun oleh karena adanya keragu-raguan mengenai waktu dan jumlah dari stimulus fiskal AS. Perkembangan terbaru mengatakan bahwa sekelompok senator Republikan mendesak Biden untuk memangkas nilai paket stimulus selama pandemic sejumlah $1.9 triliun yang diusulkan, menjadi hanya $600 miliar. Meredupnya harapan akan mendapatkan persetujuan yang cepat atas langkah  stimulus AS terlihat dari turunnya imbal hasil obligasi treasury AS.

AUD/USD

USD/CHF

USD/JPY: YEN melemah setelah US Dollar mencapai level tertinggi 7 pekan.

Pair USDJPY pada sesi Asia Selasa (2/2/2021) dibuka pada pada posisi yang sama dengan  posisi penutupan sesi sebelumnya di tertinggi 11 pekan oleh dorongan kenaikan dolar AS ke posisi tertinggi 7 pekan. Kini pair konsolidasi di tengah mixednya kekuatan perdagangan aset risiko.

Perdagangan aset risiko mixed dengan indeks S&P500 berjangka dan posisi imbal hasil obligasi AS terkoreksi. Namun perdagangan bursa saham Asia sedang bergerak positif melanjutkan trend sesi sebelumnya.

Kekuatan yen Jepang dari rilis data  PMI Manufaktur au Jibun Bank Jepang direvisi lebih tinggi menjadi 49,8 pada Januari 2020, naik dari perkiraan awal 49,7 dan 50 akhir pada Desember 2020. Itu adalah data PMI tertinggi sejak Mei 2019, menunjuk pada stabilisasi dalam kondisi operasi, karena beberapa bisnis mengantisipasi pemulihan permintaan pada tahun 2021.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di awal pasar uang Asia  setelah  menguat sesi sebelumnya. Dolar AS  masih kuat sebagai safe haven oleh ketidakpastian stimulus fiskal AS serta dampak ekonomi akibat keterlambatan vaksin di beberapa negara besar.

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.