1 FEBRUARI 2021
Tinjauan Fundamental
XAU/USD Harga Emas Naik ke Level Tertinggi 3-Minggu
Emas berjangka diperdagangkan lebih tinggi pada hari Jumat (29/1) dan menyentuh level tertinggi dalam sekitar tiga minggu karena fokus investor tertuju pada kekhawatiran tentang meningkatnya spekulasi di Wall Street dan kemanjuran vaksin virus corona.
Kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi mungkin memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, bahkan dengan vaksin untuk melawan pandemi, mengganggu tren bullish untuk saham dan mendukung logam mulia, kata para dealer.
Emas membukukan kenaikan pertamanya dalam tujuh sesi karena kenaikan spekulasi di pasar saham membantu meningkatkan permintaan logam sebagai aset haven. Emas berakhir lebih rendah untuk bulan ini, yang tertekan karena dolar AS dan imbal hasil Treasury telah naik sejak akhir tahun lalu.
Di latar belakang itu, harga emas telah terangkat, muncul di atas rata-rata pergerakan 50-hari di $ 1.858,82 per ounce, menurut data FactSet.
Emas untuk pengiriman April diperdagangkan $ 34,20, atau 1,8% menjadi $ 1,874,60, setelah turun 0,4% lebih rendah pada hari Kamis dan menandai penurunan keenam hari berturut-turut emas, penurunan harga terpanjang sejak kerugian tujuh sesi yang berakhir pada 5 Maret 2019, data FactSet menunjukkan.
OIL (CLR) Minyak Berjangka AS Ditutup Lebih Rendah
Minyak melemah karena pasar lebih fokus pada kekhawatiran bahwa penundaan peluncuran vaksin dan pembatasan perjalanan baru dapat menekan permintaan daripada dampak dolar yang lebih lemah dan penarikan besar persediaan minyak mentah AS.
Kenaikan harga minyak yang semula turun ke area $52 karena terus meningkatnya kasus virus corona karena lambatnya pendistribusian vaksin dan bertambahnya langkah – langkah lockdown baik di Eropa maupun di Cina membuat trader kuatir akan prospek pemulihan permintaan minyak mentah sebelum akhirnya naik kembali ke $53 karena melemahnya USD
Minyak berjangka AS sempat lebih rendah pada Jumat (29/01), terbebani oleh adanya kekhawatiran mengenai permintaan energi, tetapi harga minyak mengakhiri bulan dengan kenaikan lebih dari 7%, dengan Arab Saudi akan menerapkan pemangkasan produksi sepihak sebesar 1 juta barel per hari mulai bulan Februari. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun 28 sen, atau 0,5%, menjadi $ 55,53 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 51 sen, atau 1,0%, lebih rendah pada $ 52,34.
Ritterbusch merujuk pada janji Arab Saudi untuk secara sukarela memangkas produksi sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Februari dan Maret sebagai bagian dari kesepakatan OPEC +. OPEC + termasuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus lainnya seperti Rusia.
Harga minyak sebelumnya sempat naik didukung oleh data yang menunjukkan penarikan 10 juta barel besar dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu, yang menurut para analis disebabkan oleh kenaikan ekspor minyak mentah AS dan penurunan impor.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.