3 FEBRUARI 2021
Tinjauan Fundamental
XAU/USD Emas Turun Karena Pasar Saham Global Membaik
Harga emas dan perak berjangka diperdagangkan turun tajam pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Selasa kemarin, dengan perak memimpin dalam penurunan. Rally pasar saham global pada awal minggu ini adalah elemen bearish bagi metal safe-haven.
Emas berjangka kontrak bulan April turun $19.70 pada level $1,844.00 per ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $1.72 pada level $27.72 per ons.
Turunnya harga perak menunjukkan para trader ritel kemungkinan sedang mengubah taktik mereka. Sementara melejit tingginya harga perak berjangka telah menarik perhatian dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC), dengan ketua pelaksana Rostin Behnam mengatakan regulator berjangka sedang memonitor dengan ketat aktifitas yang berlangsung, menunjukkan kemungkinan intervensi dilakukan seperti yang dilakukan oleh para pialang sebelumnya. Hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam suatu perdagangan yang “fair”.
Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dan membuat pemulihan yang kuat setelah penurunan baru – baru ini.
Para trader dan investor bersemangat pada minggu ini karena berita bahwa sementara pandemic Covid – 19 masih mencengkeram banyak negara, namun terlihat tanda – tanda telah mencapai puncaknya di AS dan Eropa dengan vaksin terus dibagikan ke masyarakat. Selain itu pasar juga terus mengamati perkembangan stimulus AS yang baru.
Sedangkan para ritel trader yang tergabung dalam Redditor kelihatannya sedang melakukan manuver. Dolar AS cenderung naik secara jangka pendek dan matauang utama dunia cenderung turun.
OIL (CLR): Harga Minyak Naik Didukung Pemotongan Produksi Arab Saudi
Harga minyak naik lebih dari 2% pada hari Selasa (02/02), mencapai level tertinggi 12 bulan setelah produsen minyak mentah utama menunjukkan bahwa mereka menahan produksi sejalan dengan komitmen mereka.
Harga minyak mentah berjangka AS naik $ 1,45, atau 2,71% menjadi $ 55,00. Kedua kontrak naik lebih dari 2% di sesi sebelumnya ke level yang terakhir terlihat pada awal Maret. Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,5, atau 2,66% menjadi $ 57,85 per barel, kenaikan hari ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak akhir Februari tahun lalu.
Produksi minyak mentah OPEC naik untuk bulan ketujuh pada Januari tetapi kenaikan itu lebih kecil dari yang diperkirakan, sebuah survei Reuters menemukan. Selain itu, pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari oleh pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, akan diterapkan mulai awal Februari hingga Maret. Bank investasi memperkirakan Brent akan mencapai $ 63 per barel pada paruh kedua tahun ini dan $ 65 pada kuartal pertama 2022. Goldman Sacks mengatakan pihaknya memperkirakan patokan akan mencapai $ 65 per barel pada Juli.
Produksi Rusia meningkat pada bulan Januari tetapi sejalan dengan kesepakatan pengurangan produksi, sementara di Kazakhstan volume minyak turun untuk bulan tersebut. Namun, raksasa energi BP menandai awal yang sulit untuk tahun 2021 di tengah permintaan produk yang menurun, mencatat bahwa volume ritel Januari turun sekitar 20% tahun ke tahun, dibandingkan dengan penurunan 11% pada kuartal keempat.
Namun demikian, permintaan minyak diperkirakan akan pulih pada tahun 2021, kata BP, dengan persediaan global diperkirakan akan kembali ke rata-rata lima tahun pada pertengahan tahun. Membantu untuk mendukung harga, badai salju hebat yang melanda sebagian besar wilayah timur laut Amerika Serikat mendorong permintaan bahan bakar untuk pemanas.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.