9 MARET 2021
Tinjauan Fundamental
XAU/USD: Emas Turun Capai Level Terendah 11 Bulan Karena Naiknya Yields & Dollar AS
Harga emas turun lagi pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, menyentuh level terendah dalam 10 bulan. Metal berharga tertekan oleh karena naiknya yields obligasi pemerintah dan tren naik dari indeks dollar AS.
Emas berjangka kontrak bulan April turun $18.10 ke $1,680.40 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turtun $0.132 ke $25.15 per ons.
Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham Asia kebanyakan turun sementara indeks saham Eropa kebanyakan naik. Indeks saham Amerika mengarah melemah Ketika perdagangan sesi New York dimulai.
Naiknya imbal hasil obligasi pemerintah tetap menjadi sorotan memulai minggu perdagangan yang baru dan tetap menjadi elemen bearish bagi pasar saham. Treasury AS 10 tahun diperdagangkan dengan yields sebesar 1.61% yang mendorong naik USD sehingga menekan harga emas turun.
Treasuries AS mengalami aksi jual karena ekspektasi pertumbuhan yang kuat dan karena keengganan the Fed untuk melakukan intervensi untuk membeli obligasi dan mendorong naik imbal hasil obligasi AS yang mendorong naik USD.
USD mendapatkan dorongan naik lainnya, pertama dari NFP bulan Februari yang muncul jauh diatas dari yang diperkirakan dengan pertambahan pekerjaan sebanyak 379.000. Dorongan naik lainnya terhadap USD datang dari Senat yang menyetujui paket kelegaan coronavirus untuk orang Amerika senilai $1.9 triliun yang merupakan stimulus yang subtansial bagi ekonomi AS.
OIL (CLR): Minyak Terkoreksi Tajak Setelah Naik Ke Level Tertinggi Dalam 2 Tahun
Harga minyak berjangka WTI di Nymex sedang berada di dalam koreksi penurunan dari ketinggian yang dicapai dalam lebih dari dua tahun di $67.81 pada jam perdagangan sesi Asia, ke sekitar $65.30.
Emas hitam mengalami rally yang kuat setelah ada laporan yang mengatakan bahwa pasukan Houti yang didukung Iran di Yaman menembakan drone dan misil ke fasilitas minyak Aramco Arab Saudi di Ras Tanura, yang adalah vital bagi ekspor minyak kerajaan Arab Saudi.
Atmosfir kenaikan harga minyak juga didorong oleh sentimen pasar yang “risk-on” setelah Senat AS meloloskan stimulus yang massif senilai $1.9 triliun pada akhir minggu lalu, yang mendorong ekspektasi akan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Namun kenaikan yang terlalu tinggi dan cepat ini membuat para investor menjadi berbalik berhati-hati karena ketakutan akan “overheating”, sehingga membuat minat terhadap asset yang berisiko menjadi tertekan, termasuk minyak mentah, dengan minyak mentah WTI sekarang diperdagangkan di sekitar $65.30.
Minggu lalu, emas hitam mendapatkan dukungan naik dari keputusan OPEC dan sekutunya yang memperpanjang pemangkasan produksi ke bulan berikutnya, menentang ekspektasi akan naiknya produksi.
Pasar juga mengabaikan kenaikan yang tidak terduga dari persediaan minyak mentah AS dengan alasan itu hanyalah akibat dari penutupan yang terjadi sewaktu Texas mengalami badai musim dingin.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.