23 MARET 2021
Tinjauan Fundamental
XAU/USD: Emas Stabil Di Tengah Stabilnya Pasar Saham Global
Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS, tertekan oleh para penjual berdasarkan analisa tehnikal dan oleh pasar saham global yang stabil ditengah sedikit turunnya yields obligasi AS.
Emas berjangka kontrak bulan April stabil di $1,740.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.561 ke $25.76 per ons.
Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi dalam rentang yang sempit pada saaat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Saat ini tidak ada banyak sentimen keengganan terhadap resiko di pasar global. Hal ini merupakan faktor bearish bagi metal safe-haven.
Dalam perdagangan semalam, Lira Turki jatuh sekitar 10% terhadap dollar AS setelah dipecatnya pejabat bank sentral top Turki pada hari Sabtu minggu lalu oleh Presiden Turki. Sekalipun berita ini tidak berdampak secara signifikan terhadap pasar keuangan dan matauang, para trader akan mengamati Lira Turki dalam jangka pendek.
Sementara itu meskipun dollar AS sedang tertekan turun, mengikuti turunnya yield treasury AS, dimana indeks dollar AS melemah, mengikuti turunnya yields treasury 10 tahun AS dari 1.75% ke 1.67%, namun dollar AS berpotensi berbalik naik kembali yang dapat menekan harga emas.
Dollar AS sempat naik oleh karena pergerakan safe-haven akibat kejatuhan Lira Turki, dan datangnya gelombang ketiga dari pandemik virus corona ke Eropa.
Hal kunci diluar pasar metal adalah turunnya harga minyak mentah berjangka Nymex dan diperdagangkan disekitar $61.30 per barel.
OIL (CLR): Minyak Turun Akibat Tekanan Bearish
Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) naik sedikit pada permulaan perdagangan sesi AS ke $61.66 dengan turunnya dollar AS mengikuti turunnya yield treasury AS.
Indeks dollar AS melemah, mengikuti turunnya yields treasury 10 tahun AS dari 1.75% ke 1.67%.
Namun kenaikan harga minyak WTI tidak bisa berlangsung lama dengan datangnya tekanan bearish terhadap harga minyak mentah, yang membuat WTI diperdagangkan turun ke $61.18.
Faktor bearish terhadap harga minyak mentah antara lain adalah sentimen pasar yang buruk memasuki minggu perdagangan yang baru dengan naiknya dollar AS akibat kejatuhan Lira Turki yang memicu pergerakan safe-haven.
Dalam perdagangan semalam, Lira Turki jatuh sekitar 10% terhadap dollar AS setelah dipecatnya pejabat bank sentral top Turki pada hari Sabtu minggu lalu oleh Presiden Turki.
Volatilitas mata uang terjadi setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan tiba-tiba menggantikan kepala bank sentral hanya beberapa hari setelah kenaikan suku bunga yang tajam, yang sangat ditentang oleh Erdogan.
Kenaikan dollar AS juga ditopang oleh melemahnya euro dengan gelombang ketiga dari pandemic virus corona memukul Eropa ditengah melambatnya pembagian vaksin di daerah tersebut.
Datangnya gelombang ketiga dari pandemic virus corona ini menimbulkan keprihatinan akan terjadinya gelombang lockdown yang baru di Eropa yang akan berpengaruh terhadap permintaan minyak mentah kedepannya.
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.