DAILY OUTLOOK COMMODITIES XAU & OIL

24 MARET 2021
Tinjauan Fundamental

XAU/USD: Emas Turun Karena Sentimen Pasar Yang Negatif & Naiknya US Dollar

Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS. Minat beli terhadap emas tetap mengalami tekanan pada hari Selasa kemarin, ditengah bearish nya pasar diluar metal berharga, termasuk penurunan yang besar dari harga minyak mentah dan naiknya dengan solid indeks dollar AS.

Emas berjangka bulan April turun $9.60 ke $1,729.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.139 ke $25.62 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Namun indeks saham utama AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Keengganan terhadap resiko sedikit naik pada hari Selasa dengan infeksi Virus Corona dan lockdown bisnis meningkat lagi di Eropa ditengah problem di dalam pelaksanaan vaksinasi. Selain itu ketegangan antara dua negara super AS dengan Cina kembali muncul.

AS dengan Uni Eropa sedang mendiskusikan untuk memberikan sanksi atas pelanggaran HAM Cina. Sementara pejabat pemerintah Rusia dan Cina bertemu yang menunjukkan kesatuan dalam melawan Barat.

Hal kunci diluar pasar metal adalah turunnya dengan tajam harga minyak mentah berjangka Nymex dan diperdagangkan disekitar $59.00 per barel. Lockdown sehubungan dengan Covid – 19 di Eropa telah menghantui para trader minyak mentah yang mengkuatirkan gelombang infeksi Covid – 19 yang besar bisa menekan permintaan akan minyak mentah lagi.

OIL (CLR): Minyak Melanjutkan Penurunan Di Tengah Maraknya Covid Eropa & Kuatnya US Dollar

Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) turun ke $59.00 ditengah menguatnya dollar AS.

Naiknya dollar AS didorong oleh berita bahwa Gedung Putih sedang menyelesaikan usulan program infrastruktur senilai $3 triliun yang akan membuat panas ekonomi AS.

Rencana belanja infrastruktur senilai $3 triliun ini, jauh diatas stimulus fiskal senilai $1.9 triliun yang sedang dibagikan. Tambahan belanja ini bisa berarti memanasnya ekonomi dan juga naiknya hutang AS yang berpotensi menaikkan yields AS sehingga membuat dollar AS menjadi lebih menarik.

Selain karena naiknya dollar AS secara luas, penurunan harga minyak WTI juga disebabkan karena lockdown sehubungan dengan virus corona di Eropa telah menghantui para trader minyak mentah yang mengkuatirkan gelombang infeksi virus corona yang besar bisa menekan permintaan akan minyak mentah lagi.

Kanselir Jerman Merkel menggambarkan penyebaran varian baru yang berasal dari Inggris di negara terbesar di Eropa ini sebagai efektif sudah pandemi yang baru. Varian baru B1.1.7 telah mendatangkan bencana di beberapa negara lainnya dan sekarang datang ke Berlin yang segera mengumumkan lockdown yang ketat sampai sekitar Paskah dan memperpanjangnya sampai 18 April.

Sementara Sebagian besar dari Perancis dan Itali lebih keras memberlakukan restriksinya, sehingga menambah penundaan terhadap pemulihan ekonomi. Terlebih lagi, program vaksinasi tetap lambat meskipun iklim politik membaik.

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.