Naiknya Kembali Yields AS & The FED Yang Dovish
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isu, di antaranya:
- Pernyataan Chairman the Fed, Powell, yang cenderung dovish dan mengabaikan kenaikan yields
- Naiknya kembali yields obligasi (Treasury) AS yang mengangkat naik US dollar, walau yields kemudian mereda di akhir pekan.
- Data tenaga kerja AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan, baik untuk NFP maupun unemployment rate.
- Stimulus fiskal AS telah melewati House of Representatives dan sedang dalam proses melewati Senate AS.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 116.6 juta orang terinfeksi di dunia dan 2.59 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.
Pasar saham dunia mixed, harga emas melemah signifikan, dan US dollar menanjak kuat.
Minggu berikutnya, isu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia masih akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Prima Market Review dan Weekly Outlook 8 – 12 Maret 2021:
FOREX MARKET
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat signifikan ke level 3 bulan lebih terkuatnya oleh naiknya kembali yields obligasi Pemerintah AS serta Chairman the Fed Powell yang bertahan dovish dalam pernyataannya, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melejit kuat ke 91.98.
Sementara itu, pekan lalu EURUSD terpantau melemah ke 1.19084. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.21130 dan kemudian 1.22431, sementara support pada 1.18859 dan 1.18000.
GBPUSD minggu lalu terlihat melemah ke level 1.38312 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.42413 dan kemudian 1.42467, sedangkan support pada 1.36705 dan 1.35666.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 108.369. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 108.641 dan 109.699, serta support pada 106.652 serta level 104.927. Sementara itu, AUDUSD terpantau melemah ke level 0.76760. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.80079 dan 0.81180, sementara support level di 0.75633 dan 0.74629.
Rekomendasi Mingguan EUR/USD 8 – 12 Maret 2021: Cenderung Turun?
Pasangan matauang EUR/USD sempat jatuh ke level terendah yang baru di 2021 di 1.1892, oleh karena membumbungnya dollar AS secara luas setelah komentar dari kepala Federal Reserve AS Jerome Powell, namun akhirnya terkoreksi normal beberapa pips diatas level tersebut, di 1.1911.
Data ekonomi AS minggu lalu dimulai dengan keluarnya PMI manufaktur dari ISM yang bagus. Namun, angka pekerjaan dari ADP dan PMI jasa dari ISM meleset dari perkiraan sehingga menyebabkan keprihatinan akan employment.
NonFarm Payrolls bulan Februari menunjukkan kenaikan sebanyak 379.000, dua kali lipat lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan diatas dari revisi naik. Dolar bereaksi dengan memperpanjang keuntungan.
Stimulus fiskal AS disetujui bersama dengan membatasi cek stimulus senilai $1,400. Pasar telah memperhitungkan dalam harga, kompromi semacam diatas dan menaikkan peluang undang – undang stimulus akan bisa dikeluarkan, menambah prospek pertumbuhan. Hal ini juga mendorong naik yields dan dollar AS.
Amerika Serikat mulai menyuntik warganya dengan vaksin dari Johnson & Johnson, senjata yang ketiga yang diturunkan untuk melawan virus corona. Sementara imunisasi di AS berjalan dengan cepat, kasus baru telah berhenti dari penurunan yang tajam.
Di Eropa, angka makro ekonomi mengkuatirkan, dengan lockdown dalam rangka preventif terus berlanjut di Uni Eropa, dengan beberapa negara memperpanjangnya sampai bulan April. Ada dua angka makro ekonomi yang memberikan tanda alarm.
Penjualan Ritel bulan Januari di Jerman dan Uni Eropa melemah, sementara output jasa tetap berada di teritori kontraksi pada bulan Februari, menurut Markit. Kemajuan imunisasi terhadap Covid yang lambat di Uni Eropa menambah perspektif yang suram. Menurut perkiraan awal, inflasi untuk bulan Februari di Jerman meningkat, namun di area euro tetap rendah.
Minggu ini, keputusan mengenai kebijakan moneter dari ECB akan menjadi event yang paling relevan. ECB kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah, namun bisa menambah kecepatan di dalam pembelian assets untuk menekan naiknya yields obligasi yang bisa memukul prospek pertumbuhan.
Uni Eropa juga akan mempublikasikan revisi dari GDP kuartal ke empat dan Sentix Investor Confidence bulan Maret, sementara Jerman akan merilis Industrial Production bulan Januari dan angka inflasi final bulan Februari.
Di Amerika Serikat, stimulus terdorong untuk segera dikeluarkan karena ada tenggat waktu dimana beberapa program pemerintah yang ada sekarang akan segera jatuh tempo. House of Rep dari Demokrat telah meloloskan stimulus senilai $1.9 triliun yang awal, apakah Senat akan menyetujui sejumlah nilai yang sama?
Investor telah memperhitungkan dalam harga senilai antara $1 triliun sampai $1.5 triliun. Jadi apabila nilainya hanya beberapa ratus miliar dollar AS, akan mengecewakan, sementara apabila mendekati nilai awal akan menggembirakan pasar.
Setelah hambatan di dalam vaksinasi yang disebabkan oleh karena terjadinya badai musim dingin, lebih dari dua juta orang Amerika menerima vaksin setiap harinya. Apabila bisa lebih cepat, maka akan menggembirakan pasar.
Apakah harga konsumen naik? Inflasi tetap rendah pada bulan Januari, namun harga produsen mengalami kenaikan. Para ekonom memperkirakan CPI umum akan naik ke 1.6% di bulan Februari, namun untuk CPI inti tertekan di 1.4%. Setiap ada tanda-tanda kenaikan harga, akan bisa mendorong naik dollar AS.
Klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis menarik perhatian setelah keluarnya Nonfarm Payrolls, namun minggu belakangan ini, investor sudah kurang sensitif terhadap kegelisahan karena meningkatnya angka pengangguran.
Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Maret dari Universitas Michigan diperkirakan akan tetap dibawah 80, meskipun ada stimulus dan vaksinasi.
Secara keseluruhan EUR/USD cenderung turun, baik secara grafik tehnikal mingguan maupun harian.
“Support” terdekat menunggu di 1.18850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.18000 dan kemudian 1.17450. “Resistance” terdekat menunggu di 1.19700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.20605 dan kemudian 1.21015.
Rekomendasi Mingguan GBP/USD 8 – 12 Maret 2021: Masih Berpeluang Naik?
Naiknya yields AS menjadi penggerak pasar matauang saat ini, dengan setiap pergerakan di dalam yields obligasi 10 tahun AS, menggerakkan dollar AS. USD naik setiap kali yields AS yang menjadi benchmark global naik ke atas 1.5% dan USD turun setiap kali yields AS bertengger mendekati 1.4%. Investor memonitor ketat the Fed, data ekonomi dan perkembangan stimulus.
Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve AS, menolak untuk berjanji mengendalikan kenaikan imbal hasil, hanya berkata bahwa kecepatan kenaikan imbal hasil menarik perhatiannya. Bahkan bank sentral AS ini melihat kenaikan imbal hasil sebagai tanda dari prospek pertumbuhan yang lebih baik. Keengganannya untuk bertindak membuat imbal hasil treasury AS dan dollar AS makin naik sehingga memukul turun GBP/USD jauh dibawah 1.40, di sekitar 1.3835.
Bagaimana dengan data ekonomi AS? Minggu lalu dimulai dengan keluarnya PMI manufaktur dari ISM yang bagus. Namun, angka pekerjaan dari ADP dan PMI jasa dari ISM meleset dari perkiraan sehingga menyebabkan keprihatinan akan employment.
NonFarm Payrolls bulan Februari menunjukkan kenaikan sebanyak 379.000, dua kali lipat lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan diatas dari revisi naik. Dolar bereaksi dengan memperpanjang keuntungan.
Stimulus fiskal AS disetujui bersama dengan membatasi cek stimulus senilai $1,400. Pasar telah memperhitungkan dalam harga, kompromi semacam diatas dan menaikkan peluang undang – undang stimulus akan bisa dikeluarkan, menambah prospek pertumbuhan. Hal ini juga mendorong naik yields dan dollar AS.
Amerika Serikat mulai menyuntik warganya dengan vaksin dari Johnson & Johnson, senjata yang ketiga yang diturunkan untuk melawan viris corona. Sementara imunisasi di AS dan Inggris berjalan dengan cepat, kasus baru telah berhenti dari penurunan yang tajam.
Di Inggris, Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak berhasil mempresentasikan kenaikan pajak korporasi tanpa membenamkan Sterling. Mungkin yang paling menarik adalah insentif untuk investor berupa “super deduction”. Sementara itu, Markit final PMI Inggris muncul bervariasi. Manufaktur lompat ke 55.1, namun jasa turun ke 49.5.
Minggu ini, Gubernur Bank of England Andrew Bailey direncanakan akan berbicara pada awal minggu dan diharapkan akan membentuk ekspektasi dan komentar mengenai naiknya imbal hasil obligasi.
Sementara itu kecepatan imunisasi kelihatannya melambat pada minggu – minggu belakangan ini. Kecepatan imunisasi kritikal karena Inggris akan memasuki pembukaan kembali ekonomi tahap pertama pada tanggal 8 Maret. Kembalinya ke normal yang berhasil akan mendorong naik Sterling sementara hambatan yang terjadi akan membebani.
Event kedua yang signifikan dari Inggris adalah GDP bulan Januari. Meskipun terjadi lockdown, ekonomi Inggris pada akhir 2020 mengalami kenaikan namun ada keragu-raguan mengenai bulan Januari dimana Inggris mengalami lockdown nasional dalam cakupan yang lebih luas dan lebih ketat. Di Amerika Serikat, stimulus terdorong untuk segera dikeluarkan karena ada tenggat waktu dimana beberapa program pemerintah yang ada sekarang akan segera jatuh tempo. House of Rep dari Demokrat telah meloloskan stimulus senilai $1.9 triliun yang awal, apakah Senat akan menyetujui sejumlah nilai yang sama?
Investor telah memperhitungkan dalam harga senilai antara $1 triliun sampai $1.5 triliun. Jadi apabila nilainya hanya beberapa ratus miliar dollar AS, akan mengecewakan, sementara apabila mendekati nilai awal akan menggembirakan pasar. Setelah hambatan di dalam vaksinasi yang disebabkan oleh karena terjadinya badai musim dingin, lebih dari dua juta orang Amerika menerima vaksin setiap harinya. Apabila bisa lebih cepat, maka akan menggembirakan pasar.
Apakah harga konsumen naik? Inflasi tetap rendah pada bulan Januari, namun harga produsen mengalami kenaikan. Para ekonom memperkirakan CPI umum akan naik ke 1.6% di bulan Februari, namun untuk CPI inti tertekan di 1.4%. Setiap ada tanda-tanda kenaikan harga, akan bisa mendorong naik dollar AS. Klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis menarik perhatian setelah keluarnya Nonfarm Payrolls, namun minggu belakangan ini, investor sudah kurang sensitif terhadap kegelisahan karena meningkatnya angka pengangguran.
Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Maret dari Universitas Michigan diperkirakan akan tetap dibawah 80, meskipun ada stimulus dan vaksinasi. Meskipun terjadi penurunan belakangan ini, masih ada tanda – tanda bullish dari pasangan matauang ini.
“Support” terdekat menunggu di 1.37930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.36560 dan kemudian 1.35655. “Resistance” terdekat menunggu di 1.39810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.40680 dan kemudian 1.41400.
GOLD MARKET
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah di minggu ketiganya ke posisi 9 bulan terendahnya oleh penguatan dollar dari kuatnya data tenaga kerja AS serta naiknya yields obligasi AS yang menekan permintaan emas, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,703.12 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1776 dan berikut $1816, serta support pada $1687 dan $1670.
Variasi pasar konsisten menampakkan dirinya belakangan ini. Sejumlah pasar agak fluktuatif, tapi ada juga indeks USD yang rally, sementara prospek pemulihan ekonomi global masih rentan. Gejolak pasar kalau kita perhatikan bisa berbentuk volatilitas yang tinggi pada satu periode, dapat juga berupa gelombang naik turun dalam irama yang diwarnai dengan ketidakpastian di periode waktu yang lainnya. Memang demikian situasi dan kondisi pasar. Untuk ambil keuntungan terhadap pasarnya, nampaknya, kitalah yang harus menambahkan pengetahuan dan keahlian (skill) dalam berinvestasi. Bagaimanapun, tidak ada salahnya sama sekali seseorang untuk menambah pengetahuan dan skill. Itu suatu bentuk investasi tersendiri juga.
Kami, PT. PRIMA TANGGUHARTA FUTURES, melalui website kami di www.ptf.co.id dapat menjadi pendukung bagi Anda untuk memahami pasar investasi lebih baik. Bagi Anda, kami selalu hadir mendampingi. Saat ini, kami sampaikan terimakasih kepada para pembaca yang telah bersama terus dengan kami, partner sukses investasi Anda, sobat Prima Tangguharta!
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau tergerus melemah ke posisi 8 bulan terendahnya oleh penguatan dollar dan naiknya yields obligasi AS yang menekan permintaan emas, sehingga harga emas spot secara mingguan melemah ke level $1,734.37 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1816 dan berikut $1855, serta support pada $1717 dan $1704.
Berita dari bursa aset investasi di kawasan Asia, Eropa dan Amerika kerap kali memengaruhi pasang surutnya pasar investasi. Satu saat sepertinya memberi harapan, pada kesempatan lain memutuskan ekspektasinya. Sangat tidak menentu. Kita tidak menyalahkan pasar atas hal tersebut. Pasar tidak pernah salah. Kita, sebagai investor, yang harus mengerti siapa pasar, apa perilakunya, serta bagaimana penyebabnya.
Kami, PT. PRIMA TANGGUHARTA FUTURES, melalui website kami di www.ptf.co.id dapat menjadi pendukung bagi Anda untuk memahami pasar investasi lebih baik. Bagi Anda, kami selalu hadir mendampingi. Saat ini, kami sampaikan terimakasih kepada para pembaca yang telah bersama terus dengan kami, partner sukses investasi Anda, sobat Prima Tangguharta!
Rekomendasi Mingguan Emas 8 – 12 Maret 2021: Beresiko Turun Ke $1,600
Minggu pertama bulan Maret merupakan minggu yang merusak harga emas dengan harga emas turun menembus level psikologis $1,700. Sekarang, pertanyaan di benak setiap orang adalah seberapa jauh emas akan jatuh mencapai dasar terendah sebelum berbalik naik? Setelah turun lebih dari $200 sejak permulaan tahun, investor emas sedang mencari petunjuk akhir dari tren turun emas. Saat ini emas berjangka Comex kontrak bulan April diperdagangkan di $1,699.10, turun 2.8% dalam seminggu.
Penyebab utama dari jatuhnya harga emas adalah naiknya yields treasury 10 tahun AS yang memicu penguatan dollar AS yang membebani emas. Pesan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada minggu lalu yang Sebagian besar mengabaikan keprihatinan akan inflasi dan naiknya yields AS malah mendukung penurunan harga emas lebih lanjut.
Kegagalan Powell di dalam mendorong turun kenaikan yields obligasi AS membuat orang enggan memegang emas. Pesan Powell memberikan outlook jangka pendek yang bullish bagi dollar AS yang membebani emas. Sementara itu, the Fed akan beristirahat selama satu setengah minggu sampai pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada tanggal 17 Maret.
Akibatnya, pasar obligasi akan bergerak bebas dan secara jangka pendek ada tekanan yang bisa membuat emas menjadi rentan turun. Selain itu saham dan komoditi lainnya secara keseluruhan ditinggalkan orang karena mengejar naiknya yields AS dan dollar AS.
Namun, para analis masih mengharapkan the Fed pada akhirnya turun tangan, kemungkinan besar pada saat yields treasury 10 tahun AS naik ke 1.75%. Yields yang diatas 1.75% akan membuat the Fed mulai melihatnya lebih serius. Begitu yields treasury 10 tahun AS mengarah ke 2%, hal ini akan menjadi bunyi alarm. Pasar saham akan bereaksi negatif dan the Fed akan segera bertindak. Pada saat itu barulah emas menjadi lebih baik.
Dengan fokus tetap pada naiknya yields treasury AS dan dollar AS, bagaimana pergerakan emas jangka pendek?
Emas berada pada titik kritikal. Memulai minggu depan, emas berada pada level psikologis $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan bertemu dengan level resistance berikutnya di $1,725 dan kemudian $1,750.
Namun ada risiko harga emas turun ke $1,660 dan bahkan lebih rendah lagi. The Fed harus memberikan klarifikasi kapan dan dalam kondisi yang bagaimana bank sentral AS ini akan melakukan intervensi untuk mengkontrol kurva imbal hasil.
Angka – angka makro ekonomi yang bagus pada minggu ini akan bisa membuat harga emas tertekan ke zona $1,600 an.
Jika emas gagal bertahan di “support” kunci di $1,675 pada minggu ini, pasar akan bisa melihat harga emas turun sampai ke $1,610.
Jika kedua “support” kunci tersebut tidak berhasil menahan penurunan harga emas, maka harga emas bisa turun sebentar ke $1,600 yang kemungkinan akan menjadi dasarnya. Posisi di level $1,600 akan hanya sebentar karena level psikologis ini akan menarik banyak investor institusi untuk melakukan pembelian.
Secara jangka menengah, emas masih konstruktif, secara jangka Panjang, jika kurva imbal hasil terus mengalami kenaikan, the Fed pasti akan mengambil tindakan yang akan mengkontrol kenaikan yields Treasury AS ini.
Masih ada banyak hutang dan keprihatinan akan devaluasi matauang dan pemerintah tidak ada pilihan kecuali memonetisir semua surat berharga hutang – hutang tersebut. Inflasi akan muncul dan sekali pasar menyadari akan hal ini, posisi beli akan kembali ke emas.
Event dan data ekonomi yang harus diperhatikan pada minggu ini, antara lain adalah stimulus fiskal AS yang terdorong untuk segera dikeluarkan karena ada tenggat waktu dimana beberapa program pemerintah yang ada sekarang akan segera jatuh tempo. House of Rep dari Demokrat telah meloloskan stimulus senilai $1.9 triliun yang awal, apakah Senat akan menyetujui sejumlah nilai yang sama?
Investor telah memperhitungkan dalam harga senilai antara $1 triliun sampai $1.5 triliun. Jadi apabila nilainya hanya beberapa ratus miliar dollar AS, akan mengecewakan, sementara apabila mendekati nilai awal akan menggembirakan pasar.
Setelah hambatan di dalam vaksinasi yang disebabkan oleh karena terjadinya badai musim dingin, lebih dari dua juta orang Amerika menerima vaksin setiap harinya. Apabila bisa lebih cepat, maka akan menggembirakan pasar.
Apakah harga konsumen naik? Inflasi tetap rendah pada bulan Januari, namun harga produsen mengalami kenaikan. Para ekonom memperkirakan CPI umum akan naik ke 1.6% di bulan Februari, namun untuk CPI inti tertekan di 1.4%. Setiap ada tanda-tanda kenaikan harga, akan bisa mendorong naik dollar AS.
Klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis menarik perhatian setelah keluarnya Nonfarm Payrolls, namun minggu belakangan ini, investor sudah kurang sensitif terhadap kegelisahan karena meningkatnya angka pengangguran.
Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Maret dari Universitas Michigan diperkirakan akan tetap dibawah 80, meskipun ada stimulus dan vaksinasi.
“Support” terdekat menunggu di $1,675 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,610 dan kemudian $1,600. “Resistance” terdekat menunggu di $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725 dan kemudian $1,750.
Rekomendasi Mingguan Minyak 8 – 12 Maret 2021: Melanjutkan Rally Ke $67
Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) naik tajam setelah berakhirnya pertemuan OPEC ke 14 dan pertemuan Ministerial non-OPEC pada hari Kamis minggu lalu. Harga WTI naik lebih dari 5% dalam sehari dan lebih dari 6.2% dalam seminggu, dimana saat ini berada di sekitar $66.20, level tertinggi sejak Januari 2020.
Para produsen minyak yang tergabung di dalam OPEC+ pada hari Kamis minggu lalu mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk tetap mempertahankan produksi minyak mentah mereka tidak berubah dan dengan Arab Saudi secara sukarela memangkas produksi minyak mentahnya sebanyak 1 juta barel setiap harinya selama bulan April yang akan datang. Selama konferensi pers, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman memberikan nada yang berhati – hati dan berkata bahwa ketidakpastian mengenai pulihnya pasar minyak mentah masih belum mereda.
Selain itu, Goldman Sachs menaikkan prediksi dari harga minyak mentah Brent di kuartal kedua dan ketiga, masing – masing sebanyak $5, menjadi $75 di kuartal kedua dan $80 di kuartal ketiga.
Dan JP Morgan mengumumkan bahwa mereka menaikkan perkiraan mengenai harga minyak mentah pada tahun 2022 ke $74. Saat ini minyak mentah Brent diperdagangkan di $68.68, naik 2.4% dalam sehari.
“Support” terdekat menunggu di $63.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $62.50 dan kemudian $61.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $67.37 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $69.00 dan kemudian $70.01.
ECONOMIC CALENDAR
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.