WEEKLY OUTLOOK 12 – 16 April 2021

The FED Yang Dovish & Naiknya Inflasi AS

Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isu, di antaranya:

  • Investor mencermati risalah pertemuan FOMC yang bersifat dovish serta naiknya data inflasi AS yang menangkat yields US Treasury dan USD di akhir pekan.
  • Naiknya kasus pandemi di Asia, antara lain di Korea Selatan dan Jepang, menyusul kenaikan kasus di Eropa, yang terus dimonitor pasar.
  • Perkembangan persetujuan belanja infrastruktur AS yang masif terus dikejar pasar.

Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 135.3 juta orang terinfeksi di dunia dan 2.92 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.

Pasar saham dunia bias menguat, harga emas menguat, dan US dollar terkoreksi.

Minggu berikutnya, isu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Prima Market Review and Outlook 12 – 16 April 2021.

FOREX MARKET

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum terkoreksi ke sekitar level 2,5 minggu terendahnya, terpicu oleh the Fed yang cenderung dovish walau di akhir pekan agak rebound oleh naiknya data inflasi AS, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 92.18.

Sementara itu, pekan lalu EURO terhadap dollar terpantau menguat ke 1.18988. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.19477 dan kemudian 1.20491, sementara support pada 1.17043 dan 1.16028.

POUNDSTERLING minggu lalu terlihat melemah ke level 1.37024 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.39198 dan kemudian 1.40010, sedangkan support pada 1.36705 dan 1.35666.

Untuk YEN Jepang minggu lalu berakhir melemah ke level 109.617.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.970 dan 111.305, serta support pada 108.400 serta level 106.655.

Sementara itu, AUSSIE terpantau menguat tipis ke level 0.76171. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.77497 dan 0.78383, sementara support level di 0.75312 dan 0.7462.

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat di sekitar level 5 bulan tertingginya, terpicu oleh kenaikan data tenaga kerja AS yang mengindikasikan pemulihan segera ekonomi di AS, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir menguat ke 93.01.

Sementara itu, pekan lalu EURO terhadap dollar terpantau melemah ke 1.17615. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.19479 dan kemudian 1.20492, sementara support pada 1.17043 dan 1.16021.

POUNDSTERLING minggu lalu terlihat menguat ke level 1.38180 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.40010 dan kemudian 1.41825, sedangkan support pada 1.36704 dan 1.35667.

Untuk YEN minggu lalu berakhir menguat ke level 110.640.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.975 dan 111.305, serta support pada 108.405 serta level 106.650.

Sementara itu, AUSSIE terpantau melemah ke level 0.76070. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.77496 dan 0.78388, sementara support level di 0.75313 dan 0.74627.

INDEX MARKET

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum fluktuatif dan bias menguat searah Wall Street dengan S&P500 berhasil mencetak rekor baru dan data ekonomi kawasan Asia cukup solid.

Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 29,853. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 30,485 dan 30,714, sementara support pada level 28,379 dan 27,630.

Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28,939. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29,596 dan 31,183, sementara support di 27,505 dan 27,457.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat dengan S&P 500 mencetak rekor di atas level 4,000 untuk pertama kalinya, didorong oleh rencana stimulus infrastruktur AS senilai $2 triliun.

Dow Jones secara mingguan menguat ke level 33,153.2, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 33,259 dan 33,500, sementara support di level 32,071 dan 31,822.

Index S&P 500 minggu lalu menguat dalam rekor ke level 4,036.8, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4048 dan 4200, sementara support pada level 3853 dan 3798.

GOLD MARKET

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat dengan turunnya yields US Treasury walau terkoreksi di hari terakhirnya karena rebound-nya dollar, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat terbatas ke level $1,743.77 per troy ons.

Rekomendasi Mingguan Emas 12 – 16 April 2021: Bisakah Naik ke $1,800 Minggu Ini?

Emas memiliki peluang untuk menembus level resistance kunci di $1,750 per ons pada minggu ini. Metal berharga kuning ini memulai kuartal kedua dengan sangat baik, dimana harga emas naik sekitar 1% dalam satu minggu. Emas berjangka Comex diperdagangkan di sekitar $1.746 per troy ons. Bahkan sebelumnya lagi pada minggu lalu, metal berharga ini naik hampir $50 dan diperdagangkan mendekati $1,760 per ons.

Dari berita – berita yang diberikan oleh the Fed, pasar kelihatannya sudah mengerti bahwa the Fed akan menunggu sampai akhir tahun untuk membuktikan apakah mereka salah dalam sikap inflasi yang transitory. Dan sikap the Fed ini bisa membatasi kenaikan yang cepat dari yields treasury AS 10 tahun.

Apa yang berbeda dengan the Fed pada minggu lalu adalah the Fed meyakinkan pasar bahwa mereka harus menunggu sampai tahun depan kalau mau membuktikan bahwa sikap the Fed salah dalam hal inflasi. Sebelum ini, pasar mencoba membuat lindung nilai bila berhubungan dengan resiko inflasi ini. Sekarang, akan lebih lagi dengan sikap dari the Fed ini.

Sikap the Fed ini bisa mendukung emas ke depannya, khususnya menjelang data dari inflasi AS yang akan dikeluarkan pada hari Selasa yang kemungkinan akan meningkat setelah data PPI yang mengejutkan pada hari Jumat. PPI AS lompat 1% MoM sehingga tingkat inflasi tahunan mencapai 4.2% – level yang tertinggi sejak September 2011. Angka ini jauh di atas yang diperkirakan oleh konsensus sebesar 0.5%. Hal ini akan menambah resiko kenaikan dari CPI nantinya.

Angka CPI yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan akan bisa memicu rally berikutnya di dalam yields AS. Namun apabila emas bisa bertahan disekitar level $1,750, maka ada potensi bagi metal berharga kuning ini untuk naik sampai ke $1,800 per ons.

Jika angka inflasi pada minggu ini memanas, hal ini akan bisa menjadi katalisator bagi yield AS untuk naik lebih tinggi, yang bisa berakibat buruk terhadap emas.

Namun, apabila event yang kritikal ini bisa dilewati dengan harga emas masih bertengger di dekat $1,750, hal ini akan bisa menjadi lampu hijau bagi harga emas untuk naik lebih tinggi setelah keluarnya data CPI.

Berita baik bagi emas adalah bahwa metal berharga kuningi ini sudah pernah menyentuh level terendahnya selama kuartal pertama tahun 2021.

Dengan the Fed telah menyingkirkan resiko yang besar dari kenaikan yields AS, akan ada lingkungan dimana emas bisa terus naik.  Meskipun tidak bisa naik ke rekor seperti pada bulan Agustus, emas kemungkinan bisa naik sampai ke atas $1,900.

Selain itu meskipun pemulihan ekonomi masih Panjang dengan masih banyak resiko di dalamnya, pemulihan ekonomi di banyak bagian dunia yang lain, dollar AS bisa melemah secara signifikan.

Secara tehnikal outlook emas menunjukkan double bottom dimana level $1,759 menjadi resistance kunci yang apabila berhasil ditembus, maka akan bisa lanjut naik ke $1,800. Penggerak pendukung naik emas yang lainnya adalah menguatnya permintaan fisik emas dan kembalinya pembelian emas oleh bank-bank sentral.

Meningkatnya pembelian emas oleh bank sentral disebabkan karena meningkatnya hutang secara massif dan banyaknya peredaran uang di banyak negara.

Meskipun demikian, naiknya harga emas ke rekor yang baru akan mengalami kesulitan sepanjang permintaan safe-haven terhadap matauang crypto terus berlangsung. Ada diversifikasi safe-haven dari emas ke matauang crypto.

Selain itu emas hanya akan berpotensi naik apabila inflasi meningkat dan pertumbuhan ekonomi melambat, jika tidak, emas bisa turun ke bawah $1,700 per ons, yang akan bisa lanjut ke $1,680 per ons. Di level $1,680 ini baru akan masuk para pembeli yang suka membeli dari bawah – bargain hunter.

Dari kalender ekonomi, angka inflasi bulan Maret akan menunjukkan kenaikan yang substansial di angka umum dari Consumer Price Index (CPI) dari 1.7% menjadi 2.4%. Investor juga akan mengamati CPI inti yang diperkirakan akan naik moderat dari 1.3% ke 1.5%. Setiap ada tanda ekonomi menjadi memanas bisa mendorong naik dollar AS, sementara angka inflasi yang lemah akan membebani dollar AS.

Pidato dari beberapa pejabat the Fed menyampaikan pesan yang sama bahwa pemulihan ekonomi kuat namun perjalanan masih panjang.

Highlight dari minggu ini adalah angka penjualan ritel untuk bulan Maret. Setelah menerima cek stimulus pada bulan lalu, para konsumen kemungkinan akan pergi pesta belanja. Para ekonom memperkirakan angka penjualan ritel umum akan naik sebanyak 4.7% lebih dari mengatasi kejatuhan pada bulan Februari.

Angka belanja ini kemungkinan akan menutupi angka klaim pengangguran mingguan, namun penurunan dibawah 700.000 akan memberikan semangat, sementara angka diatas itu akan membebani dollar AS.

Consumer Sentiment Index pendahuluan dari Universitas Michigan untuk bulan April diperkirakan akan memperpanjang kenaikannya ditengah cepatnya vaksinasi, pembukaan kembali aktifitas ekonomi, dan dibagikannya cek stimulus.

“Support” terdekat menunggu di $1,728.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,721.60 dan kemudian $1,700.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,756.20 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,800.00.

«««

“Ketidakpastian pasar” telah menjadi hal “normal” di pasar investasi belakangan ini. Ini sebagian ditingkahi oleh situasi ketidakpastian pandemi dan prospek pemulihan perekonomian yang masih rawan risiko.  Ada orang berpikir pada periode ini tidak baik untuk berinvestasi di pasar modal atau pasar uang. Lebih baik yang ke sektor riil saja, demikian pemikirannya.  

Sebenarnya, tidak harus demikian. Kalau kita cukup paham karkater pasar ini, akan selalu ada peluang di dalamnya. Beberapa pasar terpantau malah sempat rally belakangan ini. Untuk memenuhi pemahaman pasar yang lebih baik, sederhananya, ikuti terus www.ptf.co.id dan Instagram kami di @primatangguharta, Anda akan semakin “melek investasi”.

ECONOMIC CALENDAR

Disclaimer:

Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.

Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.

Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.