Inflasi AS Yang Wajar & Indikasi Pemulihan
Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isu, di antaranya:
- Pasar cenderung menerima pernyataan the Fed bahwa kenaikan inflasi AS itu wajar dan bersifat sesaat.
- Pemulihan ekonomi global menjadi perhatian pasar dengan kemajuan vaksinasi yang berlanjut, dan penularan virus di Eropa yang mulai berkurang.
- Pasar memerhatikan pergerakan dari yields Treasury 10 tahun AS yang berbalik turun, setelah berminggu–minggu lamanya menanjak.
Untuk korban virus, berita resmi terakhirnya, sudah sekitar 140.5 juta orang terinfeksi di dunia dan 3.01 juta orang meninggal, dan menyebar ke 218 negara dan teritori.
Pasar saham dunia bias menguat, harga emas menguat, dan US dollar masih terkoreksi.
Minggu berikutnya, isu antara perkembangan pandemi virus corona dan prospek pemulihan ekonomi dunia akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Prima Market Review and Outlook 19 – 23 April 2021.
FOREX MARKET
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum terkoreksi di minggu keduanya tergelincir ke level satu bulan terendahnya, dengan pasar menerima pernyataan the Fed bahwa tingkat inflasi AS masih termasuk rendah serta yields US Treasury yang cenderung turun walau agak naik di akhir pekan, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir melemah ke 91.54.
Sementara itu, pekan lalu EURO terhadap dollar terpantau menguat ke 1.19821. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.20667 dan kemudian 1.21134, sementara support pada 1.18615 dan 1.17049.
POUNSTRELING minggu lalu terlihat menguat ke level 1.38327 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.39193 dan kemudian 1.40015, sedangkan support pada 1.36705 dan 1.35667.
Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah ke level 108.744. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 110.975 dan 111.320, serta support pada 108.408 serta level 106.659.
Sementara itu, AUSSIE dollar terpantau menguat ke level 0.77335. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.78492 dan 0.78844, sementara support level di 0.75317 dan 0.74621.
INDEX MARKET
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed dan bias menguat dengan GDP China yang menguat agak di bawah ekspektasi serta Wall Street yang menanjak mencetak rekor.
Indeks Nikkei secara mingguan terpantau berakhir melemah ke level 29,683. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 30,485 dan 30,714, sementara support pada level 28,953 dan 27,630.
Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 28,970. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29,596 dan 31,183, sementara support di 27,505 dan 27,457.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau lanjut menguat dan mencetak rekor didorong oleh laporan keuangan yang solid dari perusahaan blue chips dan indikasi kebangkitan ekonomi AS.
Dow Jones secara mingguan menguat ke level 34,200.7, mencetak rekor baru, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 34,257 dan 34,700, sementara support di level 33,340 dan 32,905.
Index S&P 500 minggu lalu menguat dalam rekor ke level 4,180.6, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 4192 dan 4400, sementara support pada level 4061 dan 3943.
GOLD MARKET
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat ke posisi 7 minggu tertingginya oleh melemahnya dollar dan turunnya yields US Treasury, sehingga harga emas spot secara mingguan menguat ke level $1,776.68 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $1784 dan berikut $1805, serta support pada $1723 dan $1676.
Rekomendasi Mingguan Emas 19 – 23 April 2021: Akan Ada Pergerakan Naik Lebih Tinggi Lagi?
Emas bisa jadi sedang berada pada ujung dari suatu rally berikutnya dan bergerak naik ke arah $1,800. Metal berharga kuning mengalami kenaikan untuk minggu kedua setelah permulaan yang positif memasuki kuartal kedua, ditengah melemahnya dollar AS dan turunnya yields treasury 10 tahun AS. Emas berjangka Comex bulan Juni diperdagangkan di $1,779.90, naik 2% dalam seminggu.
Pergerakan naik dari emas terutama digerakkan oleh dollar AS, yang terus mengalami penurunan. Indeks dollar AS sekarang berada di 91.5. Selain itu hal yang penting yang harus dicatat adalah penurunan dari yields obligasi 10 tahun AS secara signifikan.
Imbal hasil treasury 10 tahun AS yang tiba – tiba berbalik turun, setelah berminggu – minggu lamanya mengalami kenaikan dan sempat mencetak rekor level tertinggi satu tahun di 1.776%, merosot ke level terendah satu bulan di 1,528% semalam. Semua ini telah mendorong naik harga emas.
Momentum bagi kenaikan harga emas jelas sedang ada sekarang. Jika emas bisa ditutup di atas $1,815 pada minggu ini, akan ada momentum yang sangat baik untuk harga emas bergerak naik lebih tinggi. Kemungkinan melanjutkan kenaikan emas di pasar sekuler. Pasar telah sedikit tenang sekarang setelah mendapatkan banyak tekanan dari Federal Reserve AS dan ECB yang mencoba menenangkan yields obligasi dan ternyata usahanya tidak percuma. Hal ini memberikan keuntungan juga bagi metal berharga.
Melemahnya dollar AS pada akhirnya membuat emas bisa melangkah keluar dari rentang perdagangan yang terbatas. Dukungan naik terhadap dollar AS terhapus dengan yields treasury 10 tahun AS bergerak ke bawah batas psikologis yang penting di 1.60% yang mengakibatkan harga emas spot bergerak naik menembus simple moving average 50 hari untuk pertama kalinya sejak awal bulan Februari.
Minggu ini Federal Reserve beristirahat menjelang pengumuman kebijakan moneternya pada tanggal 28 April. Tidak adanya pejabat dari the Fed yang berbicara bisa berarti melemahnya dollar AS yang akan menguntungkan bagi emas.
Minggu yang tenang tanpa banyak data ekonomi AS yang muncul dan tidak adanya pejabat the Fed yang berbicara bisa berarti terus berlangsungnya tren yang sudah ada sekarang dan sedikit melemahnya dollar AS.
Tidak ada resistance yang signifikan bagi harga emas sampai $1,800 dan resistance dari moving average 100 hari di $1,809.40 pada waktunya akan tertembus. Namun perlu diperhatikan, jangan sampai emas ditutup di bawah $1,736.40.
Pasar juga mengkaliberasi ulang setelah menghargai terlalu banyak inflasi dengan terlalu cepat. Sebagai akibatnya sekarang inflasi turun. Hal ini menunjukkan bahwa pasar mengkaliberasi pandangannya.
Terlalu banyak kenaikan yang terjadi di kurva imbal hasil sebagai ekspektasi terhadap naiknya inflasi dan sekarang berbalik turun. Selain itu, ada keprihatinan terhadap ekonomi global dimana masih banyak negara yang belum memiliki rencana vaksin yang kuat yang bisa berdampak negatif bagi pemulihan ekonomi global.
Dan sebelum naik lebih tinggi, perlu ada konfirmasi bahwa kenaikan yields treasury 10 tahun AS telah betul-betul tertangani. Ini adalah pertempuran besar antara the Fed dan pasar. The Fed terus mengatakan bahwa setiap inflasi yang terjadi sekarang ini adalah bersifat sementara, sementara pasar mulai kuatir bahwa the Fed ketinggalan dibelakang kurva imbal hasil.
Pasar juga menantikan pengumumnan tingkat bunga dari ECB dan BoC pada minggu ini. ECB akan memperhatikan setiap kenaikan inflasi umum yang sementara dan tidak akan mentolelir pergerakan yang signifikan di dalam yields obligasi kecuali itu adalah hasil dari prospek pertumbuhan yang membaik.
Pasar juga akan memperhatikan data klaim pengangguran mingguan AS yang terbaru dan penjualan rumah lama yang akan keluar pada hari Kamis dan PMI manufaktur AS serta penjualan rumah baru pada hari Jumat.
“Support” terdekat menunggu di $1,759.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750.00 dan kemudian $1,723.20. “Resistance” terdekat menunggu di $1,785.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800.00 dan kemudian $1,809.40.
«««
Rekomendasi Mingguan Minyak 19 – 23 April 2021: Faktor yang Membawa Naik Harga Minyak
Harga minyak mentah benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) bergulat di level ketinggian beberapa minggu yang baru di atas $63, disekitar $63.12.
Sementara harga minyak mentah WTI hampir tidak bereaksi terhadap keputusan OPEC+ yang terbaru yang akan memulai memotong pemangkasan produksi sejak bulan depan, bulan Mei.
Sentimen para trader tetap bagus dan para investor memandang melampaui pandemik dan sebaliknya memfokuskan kembali kepada progress dari kampanye vaksin di Eropa dan dampaknya terhadap outlook pertumbuhan dan permintaan minyak.
Harga minyak mentah WTI telah terus naik sejak hari Senin karena terus diperbaharuinya optimisme mengenai pemulihan ekonomi di benua Eropa. Kalau Eropa saja sedang mulai pulih, apalagi dengan di Amerika Serikat.
Kenaikan harga minyak mentah WTI didukung lebih jauh setelah OPEC dan IEA merevisi naik proyeksi permintaan minyak mentah untuk tahun ini.
Selain itu, pada hari Rabu, EIA juga melaporkan penurunan inventori minyak mentah AS sebanyak hampir 6 juta barel pada minggu lalu. Dan data ini sesuai dengan penurunan mingguan yang lainnya yang dilaporkan oleh API pada hari Selasa.
Pergerakan naik dari harga minyak mentah WTI juga disebabkan oleh dollar AS, yang terus mengalami penurunan. Indeks dollar AS sekarang berada di 91.5. Selain itu hal yang penting yang harus dicatat adalah penurunan dari yields obligasi 10 tahun AS secara signifikan.
Imbal hasil treasury 10 tahun AS yang tiba – tiba berbalik turun, setelah berminggu – minggu lamanya mengalami kenaikan dan sempat mencetak rekor level tertinggi satu tahun di 1.776%, merosot ke level terendah satu bulan di 1,528% semalam.
Semua ini telah mendorong naik harga minyak ke level ketinggian beberapa minggu yang baru di atas $63.00.
“Support” terdekat menunggu di $62.12 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $59.18 dan kemudian $57.93. “Resistance” yang terdekat menunggu di $64.06 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $67.94 dan kemudian $69.71.
«««
Rekomendasi Mingguan GBP/USD 19 – 23 April 2021: Sterling Sama Kuat dengan Dolar AS
Dibukanya Kembali kegiatan bisnis Inggris menjadi penyebab berhasil naiknya pasangan matauang GBP/USD selain melemahnya dollar AS oleh karena data inflasi AS. GBP/USD naik menembus 1.38 disekitar 1.3836, meneruskan kenaikan pada hari sebelumnya sejak keluarnya laporan penjualan ritel AS yang melonjak drastic, selain itu Sterling juga menerima dorongan naik pada minggu ini dengan Inggris mengangkat sejumlah restriksi secara signifikan. Kembali ke pubs, gyms, salon rambut, dan lainnya, setelah penurunan yang tajam dari penularan virus corona. Imunisasi di Inggris sudah mencapai hampir 50% sementara di AS masih dibawah 40%. Dihentikannya administrasi dari Johnson & Johnson hanya berdampak kecil karena AS memiliki lebih banyak vaksin Pfizer.
Penggerak dari dollar AS bukan lagi yields AS melainkan data-data ekonomi yang muncul. Data inflasi AS naik pada bulan Maret namun kurang daripada yang diperkirakan oleh pasar, yang dipengaruhi oleh laporan PPI yang kuat. CPI inti hanya menyentuh 1.6% setahun, level yang sama dengan bulan gugur sebelumnya dan masih dibawah dari level sebelum pandemic, menyebabkan dollar AS tertekan turun. Namun, angka-angka ekonomi yang keluar sesudahnya mendorong dollar AS naik lagi. Penjualan Ritel AS melompat ke 9.8% pada bulan Maret setelah kejatuhan yang direvisi naik sebesar 2.7% pada bulan Februari, menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS. Sementara para ekonom memperkirakan kenaikan penjualan ritel sebesar 5.9% sebagai angka umum.
Laporan dari Federal Reserve regional, the Philly Fed, mengatakan bahwa outlook bisnis sektor manufaktur berada pada 50.2 di bulan April. Sekalipun turun dari angka di bulan Maret sebesar 51.8, namun data ini mengatasi dari yang diperkirakan secara signifikan yang memperkirakan angka disekitar 41.
Klaim pengangguran AS turun ke 576.000, juga lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 703.000 dan lebih kecil dari sebelumnya sebesar 769.000. Secara keseluruhan optimisme meningkat dan kelegaan karena data inflasi AS membebani dollar AS sehingga membuat pounsterling meningkat. Namun statistik corona virus tetap penting terhadap sterling. Menjaga agar angka infeksi tetap turun sementara ekonomi dibuka menjadi lebih aktif secara signifikan adalah kritikal terhadap pelonggaran restriksi berikutnya. Saat ini sudah 48.4% populasi menerima satu kali suntikan vaksin. Pencapaian ke angka 50% akan menjadi batu loncatan berikutnya yang mendorong naik Sterling. Pemulihan lebih lanjut dari Sterling pada minggu ini juga sangat tergantung kepada data ekonomi level atas yang akan keluar dari kalender ekonomi.
Para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran akan meningkat dari 5% di bulan Januari menjadi 5.2% di bulan Februari. Investor juga akan memperhatikan Claimant Count Change untuk bulan Maret setelah angka pada bulan Februari yang mengkuatirkan meningkat 86.000. Meskipun demikian, skema cuti pemerintah selama ini telah menjaga pasar tenaga kerja tetap hidup.
Angka CPI Inggris untuk bulan Maret diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dari 0.4% menjadi 0.8%, namun angka inipun masih jauh dari target Bank of England sebesar 2% setiap penambahan percepatan akan mendukung naik Sterling.
Gubernur BoE Andrew Bailey akan berbicara setelah angka inflasi Inggris keluar. Dia akan berkomentar mengenai perkembangan terbaru dan apakah bank sentral Inggris ini akan memperketat kebijakan moneternya nanti pada akhir tahun ini.
Penjualan ritel Inggris untuk bulan Maret kemungkinan akan naik seperti di AS. Meskipun orang Inggris tidak mendapatkan cek stimulus, namun pembukaan Kembali ekonomi pada awal bulan lalu kemungkinan sudah bisa mendorong belanja naik.
PMI pendahuluan dari Markit untuk bulan April kemungkinan akan tetap kuat, jauh diatas batas angka 50 yang memisahkan ekspansi dengan kontraksi.
Dari AS, program vaksinasi terus diusahakan berlangsung dengan cepat dan diperkirakan semua orang Amerika telah mendapatkan suntikan vaksin pada tanggal 19 April. Lebih cepat suntikan diberikan, lebih cepat Amerika dapat Kembali ke bisnis, sehingga inflasi berpotensi naik. Namun hal ini bisa mendorong Federal Reserve menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang direncanakan.
Pasar masih belum tahu apa yang Federal Reserve akan lakukan terhadap angka ekonomi yang meningkat kuat. Apakah yields obligasi AS akan naik sebagai antisipasi kenaikan tingkat bunga yang lebih cepat? Hal ini akan membuat dollar AS naik lebih tinggi.
Sebaliknya apabila angka ekonomi AS yang keluar lemah, maka hal ini akan menurunkan perkiraan akan pemulihan ekonomi yang cepat dan menekan yields AS turun dan juga dollar AS turun.
Rencana belanja infrastruktur telah menjadi tergeser ke belakang namun apabila kembali menjadi bergeser ke depan, setiap kemajuan akan positif bagi dollar AS sebaliknya setiap kemunduran akan membebani dollar AS.
Data ekonomi AS yang bisa menggerakkan dollar AS adalah klaim pengangguran mingguan, PMI pendahuluan untuk bulan April dari Markit dan Penjualan Rumah Baru tetap kuat.
Secara keseluruhan akan terjadi tarik menarik antara kenaikan yang disebabkan oleh bagusnya data ekonomi Inggris dan lemahnya angka ekonomi AS dengan penurunan yang disebabkan oleh bagusnya data ekonomi AS dan lemahnya angka ekonomi Inggris.
“Support” terdekat menunggu di 1.3750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3700 dan kemudian 1.3670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3910 dan kemudian 1.4000.
«««
Rekomendasi Mingguan EUR/USD 19 – 23 April 2021: Berusaha Naik Mencapai Lebih dari 1.20
EUR/USD meneruskan keuntungannya pada hari Jumat minggu lalu, setelah pada hari Kamis bangkit dari kerendahannya, meskipun masih di bawah 1.20, disekitar 1.1982. Melemahnya dollar AS secara luas, karena turunnya yields obligasi AS, mendorong naik euro. Data inflasi AS naik pada bulan Maret namun kurang daripada yang diperkirakan oleh pasar, yang dipengaruhi oleh laporan PPI yang kuat.
CPI inti hanya menyentuh 1.6% setahun, level yang sama dengan bulan gugur sebelumnya dan masih dibawah dari level sebelum pandemic, menyebabkan dollar AS tertekan turun bersamaan dengan turunnya yields obligasi AS karena suksesnya lelang obligasi 30 tahun AS.
Spekulasi bahwa inflasi AS akan memaksa Federal Reserve AS untuk menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang direncanakan mereda dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun lebih jauh, dengan imbal hasil treasury 10 tahun berada di 1.52%.
Sebaliknya Presiden ECB Christine Lagarde memberikan catatan bahwa ekonomi Uni Eropa masih menderita terpukul oleh pandemic dan akan terus bergantung kepada stimulus fiscal sampai sepenuhnya pulih. Lagarde juga mengatakan bahwa respon fiscal AS terhadap pandemic akan melimpah sampai berdampak positif terhadap pertumbuhan dan inflasi Eropa.
Inflasi bulan Maret dari Eropa muncul sesuai dengan yang diperkirakan, meskipun masih jauh dibawah daripada yang diinginkan. Jerman mempublikasikan survey ZEW bulan April yang menunjukkan bahwa sentimen ekonomi di negara tersebut terkontraksi karena datangnya gelombang coronavirus berikutnya. Langkah restriksi di Uni Eropa membebani bisnis lokal.
Sebaliknya di AS, penjualan Ritel AS melompat ke 9.8% pada bulan Maret setelah kejatuhan yang direvisi naik sebesar 2.7% pada bulan Februari, menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS. Sementara para ekonom memperkirakan kenaikan penjualan ritel sebesar 5.9% sebagai angka umum.
Laporan dari Federal Reserve regional, the Philly Fed, mengatakan bahwa outlook bisnis sektor manufaktur berada pada 50.2 di bulan April. Sekalipun turun dari angka di bulan Maret sebesar 51.8, namun data ini mengatasi dari yang diperkirakan secara signifikan yang memperkirakan angka disekitar 41.
Klaim pengangguran AS turun ke 576.000, juga lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 703.000 dan lebih kecil dari sebelumnya sebesar 769.000. Ekonomi kedua negara sedang dalam arah yang benar, namun kecepatan pemulihan masih kurang dibandingkan dengan yang diinginkan. Amerika Serikat bergerak satu langkah di depan namun sekarang ini masih belum membuat perbedaan bagi dollar AS.
Dari AS, program vaksinasi terus diusahakan berlangsung dengan cepat dan diperkirakan semua orang Amerika telah mendapatkan suntikan vaksin pada tanggal 19 April. Lebih cepat suntikan diberikan, lebih cepat Amerika dapat Kembali ke bisnis, sehingga inflasi berpotensi naik. Namun hal ini bisa mendorong Federal Reserve menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang direncanakan.
Pasar masih belum tahu apa yang Federal Reserve akan lakukan terhadap angka ekonomi yang meningkat kuat. Apakah yields obligasi AS akan naik sebagai antisipasi kenaikan tingkat bunga yang lebih cepat? Hal ini akan membuat dollar AS naik lebih tinggi.
Sebaliknya apabila angka ekonomi AS yang keluar lemah, maka hal ini akan menurunkan perkiraan akan pemulihan ekonomi yang cepat dan menekan yields AS turun dan juga dollar AS turun.
Rencana belanja infrastruktur telah menjadi tergeser ke belakang namun apabila kembali menjadi bergeser ke depan, setiap kemajuan akan positif bagi dollar AS sebaliknya setiap kemunduran akan membebani dollar AS.
Data ekonomi AS yang bisa menggerakkan dollar AS adalah klaim pengangguran mingguan, PMI pendahuluan untuk bulan April dari Markit dan Penjualan Rumah Baru tetap kuat.
“Support” terdekat menunggu di 1.1945 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1880 dan kemudian 1.1800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2060 dan kemudian 1.2120.
«««
Kalau kita amati, pasar sering digerakkan oleh “sentiment”. Ada kalanya bergerak dengan tenang, lain kali begitu sepertinya luar biasa –“liar” sebut sebagian orang– manakala sentimen merebak kuat di antara pelaku pasar. Namun apa atau siapa yang memicu sentimen itu, dan seperti apa spekulasinya, itu yang sering tidak dipahami oleh banyak investor individual.
Dalam hal ini, kami sangat familiar terhadap gonjang-ganjing pasar sedemikian itu. Mari menelusuri pasar bersama-sama, dan rebut gain Anda, karena kami ada semata untuk sukses investasi Anda. ikuti terus www.ptf.co.id dan Instagram kami di @primatangguharta, Anda akan semakin “melek investasi”.
ECONOMIC CALENDAR
Disclaimer:
Bertransaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi memiliki resiko yang tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
Banyak faktor bagi seorang investor yang harus dipertimbangkan sebelum bertransaksi, seperti obyektifitas, tingkat pengalaman dan keinginan berinvestasi dengan resiko untuk setiap investor.
Opini, berita, riset, analisa, harga atau informasi yang terkandung di dalamnya disediakan hanya sebagai komentar pasar secara umum saja.